Saturday, May 24, 2008

kenaikan bbm

Semalam pemerintah telah mengumumkan kenaikan bbm. Sedih, marah, caci maki, tangis, tawa terdengar berbarengan. kebahagiaan dari pemilik-pemilik modal dan derita rakyat kecil karena hidup semakin keras.

Semalam 2 mahasiswa Unhas di tangkap, karena aksi penolakan di depan pintu 1 UNHAS. sebelumnya puluhan mahasiswa makassar silih berganti merasakan nikmatnya kamar sempit penjara. Demokrasi itu biasa demikian meneurut pemerintah. namun sayang mereka menganggapnya angin lalu yang tak punya arti apa-apa. Demonstrasi berlanjut dan kebijakan pemerintah juga tap berlanjut. Tadi pagi teman-teman di PKM kembali cerita , subuh tadi 105 mahasiswa UNAS Jakarta juga ditangkap.

Apakah pemerintah berpikir penangkapan akan membuat jera rakyat bertindak. Bukankah itu tambah membakar semangat kita.

Ayo melawan kawan...

Tuesday, May 6, 2008

sore hari kala aksi bbm

Rumah pelangi sangat ramai, menyiar, buat berita, diskusi, tiduran, juga beberapa orang yang lagi buat spanduk dan petaka. aksi lagi...
akhir-akhir ini si media seringkali muncul berita kenaikan harga minyak dunia. ehm...pasti pemerintah juga mulai bergerak meningkatkan harga bbm. awal juni bbm akan dinaikkan 20%. sebuah berita buruk bagi seantero negeri. masyarakat masih mengingat sebelum jadi presiden SBY berjanji tak akan menaikkan harga bbm selama ia menduduki jabatan itu. pelanggaran janji, bukankah janji adalah utang yang harus dibayar. kan menurut pak kyai kalo ga dipenuhikita akan masuk neraka, hehehe.

masyarakat semakin terpuruk, ditengah sekian bencana yang tak henti-hentinya menimpa mereka. keberpihakan pemerintah semakin jelas, buat kita masyarakat miskin, bersiap-siaplah mati karena tak mampu lagi membeli sembako, tak perlu lagi berpikir jika anak-anak kita masuk SD apalagi perguruan tinggi. ketika BBM naik maka harga kebutuhan lain pun meningkat. bersiap-siap saja kasus gizi buruk bertambah banyak, semakin banyak rakyat yang terusir, tak punya rumah dan tinggal di kolong jembatan karena tak mampu lagi membayar sewa kontrakan yang semakin tinggi.

jarum jam bergeser ke angka 16.00 mereka keluar dari rumah pelangi, meniti trotoar dengan ragam tatapan dari pengguna jalan lainnya. jimbe, gitar, petaka ,spanduk, juga kopian selebaran yang jumlahnya tak seberapa. penuh semangat mereka bernyanyi hingga pintu 1.

"BBM naik SBY turun..."
"BBM naik SBY turun..."
mereka semakin resah dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. mulanya mereka hanya 10 orang namun beberapa orang berdatangan dan ikut bergabung meneriakkan penolakan itu hingga ada 30an mahasiswa. mahasiswa adalah agen pengontrol, mereka yang harus berteriak lantang menyampaikan suara rakyat yang tak mampu lagi bicara karena tercekik.

kenaikan BBM akan membunuh kita, hingga tak mampu lagi bergerak dan terdiam dalam ruang kemiskinan, tetap melawan, tak perlu takut dan ragu.