Friday, November 16, 2007

jadi pekerja

setelah menyelesaikan survai kemarin...aku kembali nyari kerja. gimana ngga kebutuhan semakin meningkat sementara kiriman takkan mungkin aku harap bisa ada untukku. malah dengan kondisi etta yang semakin tua, seharusnya aku telah mengambil alih tanggung jawabnya. tak cukup sebulan akhirnya aku dapat ajakan kerja. kali ini di rental komputer milik seorang teman. aku makasih banget bisa mendapat kerjaan itu.
dibandingkan survai kemarin sekarang aku seperti kerja kantoran , datang pagi-pagi dan terus duduk di depam komputer hingga sore mulai beranjak. hingga malam aku kadangkala masih disana, menunggu orang-orang yang berbaik hati menggunakan jasa pengetikan itu.

aku ga boleh ngeluh, walau aku masih sering membandingkannya dengan survcai dan kegiatanku yang lain. aku jadi kepikiran aku salah satu manusia yang ngga mampu bekerja di belakang meja.

Thursday, November 15, 2007

15 November 2007

pengumuman KPU tentang siapa pemenang PILKADA SulSel hari ini akhirnya diumumkan...
masyarakat sedang menunggu realisasi janji-janji kampanye kemarin. sekian pertanyaan berusaha ditimbulkan apa hasilnya akan sesuai harapan masyarakat atau sekedar omong kosong belaka...

...

adakalanya kita merasa ditinggalkan dan sendiri...

Sunday, November 11, 2007

bingung....

kamarin hujan deras menyambut kedatanganku di Makassar. sekarang lagi musim hujan. sampai pakaian tidak kering-kering selama beberapa hari. ehm...dua hari di sengkang, kedatangan yang membuat semua orang kaget, padahal sebelumnya aku udah bilang ngga mau pulang saat ini, ntar aja kalo udah mo lebaran idul adha.
kata etta di telpon keluargaku besok akan berkumpul di rumah. ada acara lamaran.
iya kakakku mo nikah. mereka tak saling mengenal. cwok itu hanya melihat kakak berdiri di depan jendela, itupun hanya beberapa saat.
jodoh kadangkala tak kita sangka. mungkin saja bertahun-tahun dekat dengan seseorang namun tak bisa bersama dalam ikatan suci itu.
walaupun lagi kere, tapi aku bela-belain pulang sekalian berbagi cerita dengan etta.

Sunday, November 4, 2007

hanya mimpi

jadi teringat lagu chrisye...
"kisah sedih di hari minggu..."
ehm...ketika kita berani memulai sesuatu, maka kitapun harus berani ketika tiba waktunya untuk berakhir. apa kita siap...setiap orang takut kehilangan, takut di tinggalkan...

Saturday, October 27, 2007

28 Oktober 07

minggu yang cukup cerah...aku beranjak dari selimut dan bergegas membuka pintu rumahku. matahari belum terlalu tinggi. aku harus bergegas ke kampus, radio akan diperbaiki hari ini. ALHAMDULILLAH...aku akan memiliki kerjaan. bosan juga kaya' gini, kuliah cuma senin ama jum'at. nah kalo CAKA bisa on air kembali aku bisa kembali nyiar kaya' dulu. terserah mo ngomong apa. marah-marah, curhat, sampe nagis juga ga masalah.
ehmm...ada beberapa agenda hari ini, pastilah Niar dan kawan-kawan telah menunggu di rumah pelangi.
"maaf ya...karena kusempatkan melihat emailku sebelum ke PKM, siapa au ada pesan masuk. aku hanya tau hari ini ada Tudang Sipulung di Gedung IPTEKS oleh KOMUNE RUMAH PELANGI, selain itu ntar malam juga ada Halal Bi Halal KEMAWA. orang-orang Wajo berkumpul di Graha Pena Fajar, sebuah kegiatan rutin tiap tahunnya. paling ga' aku bisa ketemu dengan teman-temanku. pasti rame banget...
aku ingat pada tanggal ini diperingat HARI SUMPAH PEMUDA, apakah semangat itu masih ada...???semoga saja peringatan itu bukan hanya ritual tahunan yang tak bermakna apa-apa.
"BANGKITLAH WAHAI PEMUDA...ARAH BANGSA INI ADA DI TANGANMU, TAK PERLU TAKUT ATAU MENGELUH KARENA PERJUANGAN ITU MASIH PANJANG.hidup kita tak berada di tangan orang-orang dulu, tapi ada di tangan kita sendiri.
LAWAN...LAWAN...dan MENANG...

Monday, October 15, 2007

malam 1 Syawal

ga' terasa ramadhan telah berlalu.Syawal telah bertandang ke rumah kita.Bulan yang selalu dinantikan Umat Muslim. Lorong rumahku tak seperti malam Takbiran tahun lalu. jam 22.00 seorang tetangga berteriak "Handung" demikian panggilannya tertikam di jalan Veteran.Sebagian berlarian ke rumah korban, selang beberapa menit kembali ada teriakan ia telah meninggal.Besok lebaran, suasana jadi penuh duka. sejam kemudian sirene ambulance terdengar nyaring. aku melangkah ke teras. adik, etta dan kakakku bersama tetangga lainnya berlari mendekati ambulance.rumahnya tak lebih 50 meter dari rumahku. kendaraan mulai memadati lorong rumahku, semua orang ingin melihat jenasahnya secara langsung. Malam yang harusnya di sambut gembira kian mencekam, suara tangis yang menyayat terdengar. aku gemetaran sendiri di rumah. ajal bisa datang kapan saja.Walau ga' sempat lihat jenasahnya secara langsung aku bisa membayangkan gimana kawali (badik) menusuk punggungnya hingga menembus tulang rusuknya. lukanya tak terlalu parah tapi hingga ia dimandikan darah tetap saja mengucur hingga air berubah warna.
mungkin Tuhan hendak mengingatkan kita, mengingatkan setiap orang yang melewati hari itu sebagai ajang hura-hura.
esok hari lebaran. aku hanya berdua dengan etta di rumah, kedua adikku nginap di rumah kakak. seperti biasa tiap lebaran. dingin mulai terasa hingga beberapa lembar sarung harus aku pakai menutupi tubuhku. ibu telah terlelap, sementara aku kian gelisah.
setiap orang akan meninggal, tapi apa aku siap ketika ajal juga menjemputku nanti...

Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...
gema takbir mulai berkumandang. masyarakat berbondong-bondong ke mesjid.setiap orang menggunakan pakaian terbaru yang mereka miliki. hari dimana kita mensucikan diri. hari kemenangan yang terus dinanti.aku bersimpuh di pangkuan etta memohon maaf atas segala khilaf dan dosa yang tak terhitung.
TAQABBALALLAHU MINNA WAMINKUM
MOHON MAAF LAHIR BATIN

Sunday, October 7, 2007

Insomnia

3 hari ga bisa tidur...ampun...
kepala dah sakit banget. 2 hari yang lalu sedikitpun mataku tak pernah terpejam hingga pagi kembali mengajak bersua.ada bagusnya juga sih aku berhasil membaca sebuah buku yang udah beberapa bulan tak bisa kuselesaikan. wacana feminis masih tetap menarik buatku. jadi ingat dua bulan terakhir ini tak banyak yang aku lakukan buat komunitas yang aku bangun dengan fitri. mungkin selesai lebaran nanti semuanya bisa berjalan kembali.
kemarin di penelitian aku diingatkan kalo kerja akan semakin membuat aku malas kuliah. ada benarnya juga, menikmati gaji sendiri membuat kita lebih merasa nyaman dengan itu.
aku jadi kepikiran ikut penelitian lagi. hasilnya baik, selain bisa buat hidup aku banyak mendapat pelajaran baru...
kemarin sore ada beberapa undangan diskusi dan buka puasa. aku tak datang, kepalaku sangat berat setelah berusaha memejamkan mata namun sedikitpun tak memberi hasil apa-apa. aku tak jadi ke acara buka puasanya ana' Belawa, juga ke diskusinya GEMA. aku tak mau hadir dengan kondisi yang tak segar.
semalam aku tetap tak bisa tidur, walau kemarin aku telah menenangkan diri di pantai, mendengar debur ombak dan indahnya sunset Tanjung Bayang. tapi semua tak berguna...
ahh...

Tuesday, October 2, 2007

Setelah Keliling Bone

41 hari telah usai...kalo aku mengingat gimana pertamakali memelai perjalananku akhir agustus kemarin.aku berpikir akan lama menghitung hari-hari di bone. aku harus meninggalkan kuliahku untuk waktu yang lama. ntah gimana hasilnya nanti aku tidak tahu. mungkin aku masih harus bertahan lama di kampus UNHAS.hari ini survainya telah selesai, aku bisa menghirup kembali hawa makassar. panggilan pulang kampung telah lama ada...tapi masih harus tertunda beberapa hari.
ada banyak pengalaman yang aku temukan disana. setiap desa yang aku datangi memiliki cerita tersendiri yang telah mengajari aku banyak hal. berbagasi sifat manusia kutemukan berbeda, bukankah setiap orang memang berbeda...dan harus kita terima. masalahnya muncul kalo kita tidak bisa memahami orang lain dan menuntut mereka untuk bisa mengerti kita.
ahhh...
kemarin UKPM LPJ triwulan kedua, aku tidak bisa tinggal sampai selesai...ga enak juga, tapi ada banyak kerjaan yang harus aku selesaikan. buka puasanya rame banget. lama ga ngumpul sama mereka...
sayang banget seorang sahabatku telah kembali ke kampungnya di Jawa tengah tanpa sempat bertemu. sedih...bukankah setiap pertemuan emang harus diakhiri dengan perpisahan. seperti desa terakhir yang aku datangi, kehidupan masyarakat yang sederhana membuatku ingin terus berada di tempat itu, tapi aku hanya singgah...

Wednesday, September 12, 2007

01 ramadhan 1428H

Taon kedua aku melewatkan puasa pertama di ukpm. bahagia bisa berkumpul lagi dengan penghuni RUMAH PELANGI, walau rasa bersalah tetap ada karena aku tak bisa melewatinya bersama keluargaku.
Ketika umat muslim lainnya beranjak ke mesjid, menunaikan tarwih mereka yang pertama, aku, dhean, panji dan alan makah ke MP jalan-jalan. taon lalu aku juga ke tempat ini, keliling gramedia sampai lelah dan lapar menyatu. masih ramai seperti hari-hari biasa. bahkan mungkin hari ini omset penjualan setiap pusat perbelanjaan jadi mengingkat.
Puasa yang esensinya mengajarkan kita untuk merasakan derita saudara kita yang tak mampu mencukupi kebutuhan sehari-harinya malah terbalik. pola konsumsi pada bulan ramadhan meningkat drastis terutama awal puasa dan menjelang lebaran.
ahhh...andai uang belanja berlebih itu disisihkan untuk orang-orang yang tak mampu dan selalu merasakan puasa setiap harinya.

Monday, August 6, 2007

Pengumuman SPMB

2 agustus 2007
aku nginap di pers hari ini. penumuman SPMB keluar hari ini. resminya besok 3 agustus 2007. tadi beberapa temanku telah sms menitip no. ujian ade'nya. pasti mereka berdebar-debar menantikan pengumuman itu. kuliah di universitas negeri selalu menjadi dambaan tiap orang. gelar negeri yang disandangnya membuat setiap orang ingin masuk dan merasakan kuliah di tempat yang katanya keren itu.
jam 20.00 pengumuman sudah bisa di akses di internet. ada dhean yang sedang mencari pengumuman katanya ia berada di K-10, salah satu warnet yang berada di depan pintu 1 UNHAS. HP berdering, sebuah pesan masuk. ia memberi no. ujian yang lolos. hanya ada 2 orang yang lulus, dua lebihnya tak di temukan no.x. aku senang sekaligus bersedih, membayangkan ade' temanku bersedih karena ngga berhasil kuliah di universitas negeri. sebenarnya bukan sebuah masalah kita kuliah dimana, toh tak lama lagi universitas negeri akan jadi Badan Hukum. tak jauh beda kan dengan swasta!!!
iya...bulan ini RUU BHP akan di sahkan, padahal kalau mau dibedah RUU tersebut, terdapat beberapa cela yang tak beres. KAMU ANTI BHP semoga masih eksis sampai hari ini. jangan sampai PMB masih menjadi bahan perdebatan yang tak usai.
aku keluar mencari koran di pintu 1 ditemani kak ali. korannya habis, sisa kopian yang harganya mahal banget. 20 ribu untuk beberapa lembar kopian yang seharusnya hanya 2000an. gila juga mereka merengguk keuntungan. ini sih dahj berlebihan. pintu 1 sangat ramai. beberapa orang mencari pinjaman koran ntah karena alasan apa. beberapa teman dari ukpm juga sibuk mondar mandir. seseorang bertanya "dek ...lulus di mana???" sesungging senyum untuknya. "FKM". aku emang masih tampak muda,he...he...he. aku kemabli ke ukpm setelah meminta dhean membawakan koran untukku.
masih ada panji yang gelisah menantikan pengumuman itu. no yang diberikan ke dhean salah, sementara dhean telah keluar dari warnet. "sabar ya...jie"
01.00 dini hari ada Mina yang datang memabwakan koran kopian, kali ini kita tak perlu membelinya dengan harga tinggi, cukup mengganti uang kopiannya. "makasih ya...mina"
kami mencari nama PANJI juga NENI. wajah jie sangat bahagia ketika ia menemukan namanya di koran pengumuman tersebut. kami berteriak gembira. tak lama nama Neni juga di temukan. anak itu pasti bahagia setelah kesedihannya kemarin karena tak lulus UAS.

di sisi lain, aku tau banyak orang yang bersedih hari ini, bagus kalau ini tak menghilangkan semangatnya untuk mencari tempat lain yang lebih baik. setiap orang punya rezeki yang berbeda, mungkin di tempat lain, orang-orang yang ngga lulus SPMB hari ini akan mendapatkan yang terbaik

ga perlu berkecil hati, karena itu hanya riak kecil yang bisa dilewati
TAP SEMANGAT buat ade'ku anti yang masih sibuk mencari alternatif lain

Sunday, July 29, 2007

jengkel.........

berita banjir dan longsor menghiasi berita-berita beberapa hari ini. banyak korban yang berjatuhan, bukan hanya di sulsel tapi juga daerah lain. aku malas dan bergerak menekan tombol off TV. teman-temanku keheranan, aku yang biasanya suka nonton TV pagi2, jadi malas ngga karuan.
aku jengkel banget....ma siapa lagi kalo bukan pada pemerintah. gimana ngga, dulu hanya daerah-daerah tertentu yang rawan banjir, taruhlah makassar, jakarta, juga kampung ku sendiri. sekarang...sidrap yang dulu aku ngga pernah dengar ada banjir, kemarin juga kena kiriman banjir, begitu juga di siwa dan beberapa daerah lainnya.
berbicara makassar CAKA lagi buat catatan khusus yang temanya ngga jauh beda, hanya kita melihatnya dari banyaknya pembangunan yang dilakukan pemerintah dan ngga memperhatikan dampak lingkungannya. gedung-gedung tingkat tinggi terus bertambah, mall semakin banyak. hingga tamalanrea yang area pendidikan pun mulai dijadikan lahan bisnis. ngga tau gimana nantinya kalo area pendidikan dekat dengan pusat perbelanjaan. mahasiswa kaya'nya akan lebih banyak milih mall kebanding kuliah.
tau deh...aku kok makin hari makin jengkel ama pemerintah...

Thursday, July 26, 2007

(tunggu) banjir lagi...

25 juli 2007
aku sangat senang ketika pulang ke sengkang, banjir yang melanda kampungku mulai surut. halaman rumah mulai mengering. telah dua hari bunda dan adekku memulai kerjaannya menenung helai demi helai benang menjadi sarung yang indah. sebulan lebih mereka tak bekerja, hidup seadanya tanpa ada pemasukan sedikitpun.
adikku senang, ia bisa kembali mengumpulkan uang untuk biaya sekolahnya nanti. dua tahun lalu adekku keluar dari sekolah karena bunda tak mampu lagi membiayai sekolahnya. bulan 12 nanti adekku mau ikut paket C katanya agar ia bisa memiliki ijasah SMU dan bisa belajar kembali.
aku tak punya banyak waktu untuk mendengar ceritanya. setelah cape semalam naik bus dari makassar aku harus kembali lagi. aku belum menyelesaikan tetek bengek perkuliahanku lagi setelah aku cuti kemarin.
bagian belakang kempungku masih terendam air. di jalan-jalan desa yang lebih tinggi nampak tumpukan kayu, kandang ayam dan barang lainnya. air agak kecoklatan namun sedikit keruh, tak layak untuk di konsumsi, namun masyarakat tetap menggunakannya. semua masyarakat menggunakan air tersebut untuk konsumsi rumah tangga mereka.
meneydihkan sekali. kondisi seperti ini selalu terjadi hampir setiap tahun.
"air kembali neik" kata adekku pagi itu.
dalam perjalanan pulang ke makassar, aku menyaksikan kejadian menyedihkan di daerah tanru tedong sidrap. air menggenang di halaman rumah, sawah, sekolah, masjid, hampir satsatu kecamatan terendam banjir bercampur lumpur. masyarakat meratapi kesedihannya disisi jalan raya. banyak sekali kerusakan yang terjadi. aku sendiri tak habis pikir. jam 12 tadi malam aku lewat daerah ini namun tak ada kejadian apa-apa. hujan juga tak turun subuh tadi.
"air ini dari mana ya...."aku terus bertanya-tanya sendirian.
sedih...aku sangat takut, debit air danau tempe akan bertambah lagi. rumahku akan terendam air, dan orang tuaku tak bisa lagi melanjutkan kerjanya. banyak orang yang menderita.
aku juga tak habis pikir kok pemerintah dengan mudahnya memberi izin pada perusahaan-perusahaan asing untuk mengeksplotasi kekayaan alam yang ada di negeri ini. aku ngebayangin gimana kalo nanti palopo dan toraja telah resmi jadi tambang emas. banjir mungkin akan lebih parah...
ntah ada dimana nurani pemegang kekuasaan, tidakkah mereka tergerak hatinya melihat penderitaan rakyat yang tak ada habis-habisnya.
siapa yang bertanggung jawab dan harus disalahkan.
apakah alam yang terus mencari keseimbangannya, ataou pemerintah yang tak becus mengurus rakyatnya, ataukah ada faktor lain??????????///

Monday, July 9, 2007

catatan: Renungan Hari Lingkungan Hidup

Jarum itu terus bergerak, dengan irama yang sama. Ia terus berjalan hingga angka 8 mendekat. Tempat itu sangat ramai. Pertama kali kulihat wajah barunya. Setalah sekian lama tak menyapanya ketika gerah semakin menggila. Dulu ia tak seperti ini. sekarang jauh berbeda. semakin cantik. Orang-orang sangat menyukainya. Namun sayang aku lebih meyukainya sebelum segala perhiasan itu ia kenakan.
Wajahnya penuh polesan. Ia sangat bercahaya di bawah temaram lampu malam ini. yang tersisa hanya suara-suara sumbang yang sibuk berkeliling. Alunan itu tak tertaur. Mungkin tak lama lagi ia pun akan berganti dengan suara-suara yang telah terlatih.
Aku teringat seorang teman. Ia pernah berkata kalo tempat ini tak lagi indah. Kita hanya akan mendapati sekian banyak manusia yang berseliweran. Losari telah dibangun menjadi ruang publik. Segalanya pun disiapkan. Tempat duduk, dan sebuah tugu yang sedah sering kutemukan di depan kampusku. Fasilitas tempat ini terus dibenahi. Tak lama lagi ia akan kehilangan fungsi. Keindahannya semakin memudar. Ibarat seorang gadis wajahnya mulai menua dan ia harus menggunakan sekian produk kecantikan agar masih ada manusia yang meliriknya. Seperti ketika manusia terpengaruh dengan iklan sabun pemutih atau baju model terbaru. Seperti itu pula kehadirannya sekarang.
Angka delapan telah lewat namun belum seorangpun dari Walhi yang datang. Budaya jam karet belum bisa hilang. Hanya ada kami berdua. Mengelilingi anjungan hingga aku mengajak ilda turun kebawah. Ia tak mau dan terus mematung disana. aku berjalan sendirian. Khayalku pun ikut berjalan. Gadis yang kutemani cukup berani namun untuk mendekat ke laut ia tak mau .
Ia jauh dari pinggir. Lama baru teringat ia takut pada laut. Tsunami kemarin mebuatnya terpukul. Semua orang pasti merasakannya. Apakah tsunami hukuman dari Tuhan. Aku tau...Tuhan terlalu baik pada kita. Ia tak marah sekalipun sekian masalah terus kita torehkan dalam buku hitamnya. Sekecil apapun kejahatan atau kebaikan yang kita tulis semuanya akan diperhitungkan namun tidak hari ini.
Tuhan tak marah. Alam hanya mencari keseimbangannya. Bukankah alam tak jauh berbeda dengan kita. Tenaga yang dikuras terus menerus akan menghasilkan kelelahan yang menyakitkan. Seperti manusia alam sedang sakit. Seluruh sendi-sendi tubuhnya terluka dan ia tak dapat berjalan dengan baik. Tubuh itu kesakitan dan kelelahan. Ia butuh istirahat. Butuh suplemen agar tenaganya pulih kembali.
Semakin bertambah penikmat pantai. Aku menyukai nyanyian ombak, namun sekarang terganti dengan teriakan-teriakan dari café yang berjejeran di tempat ini. juga ratusan manusia yang subuk bercengkrama, siara pedagang asingan yang sibuk mencari pembeli, kendaraan yang lalu lalang tanpa henti, nyanyian pengitar jalanan yang kadang kala menjengkelkan. Aku tau mereka hanya mencari hidupnya. Tapi toh tak semua orang pemilik segala yang bisa membeli apa saja.
Kami bertanya pada orang-orang yang berkumpul rame-rame, siapa tau mereka pengundang kami malam ini. undangan renungan itu datang sore tadi. Terlambat. Seharusnya panggilan itu datang sejak kemarin hingga undangan yang dititip bisa sampai ke empunya.
3 jam kedepan, hari kelima juni akan menyapa. Hari yang di peringati sebagai hari lingkungan hidup. Esok akan ada sekian aksi dari mereka yang mencintai lingkungan ini.
Apa kabar lingkunganku. Masihkah engkau sehat negeriku. Lukamu semakin besar. Kebocoran di ozon semakin melebar. Menurut data sebesar Asia. Lumayan besar. Aku jadi sadar, itulah penyebab cuaca yang tak menetu akhir-akhir ini. tak lagi kunikmati udara yang sejuk, hembusan angin yang membelaiku hingga tertidur.
Ntah berapa lama bumi mampu bertahan dengan sakitnya. Usaha untuk memulihkan penyakit itu sepertinya tak ada. Pemerintah sebagai penanggungjawab tertinggi malah berleha-leha dan menganggap semuanya baik-baik saja. Eksploitasi terjadi dimana-dimana. Sekian ribu hektar hutan harus hilang. Bahkan hutan lingungpun bisa menjadi areal pertambangan. Udara, air, tanah yang subur semuanya saling berkait. Tanpa hutan apa yang bisa kita lakukan. Semuanya berasal dari hutan. Hutan yang menyumpan air dalam akar-akarnya hingga manusia mampu merndapatkan air minum setiap harinya. hutan pula yang elah menghirup CO2 sisa –sisa asap kendaraan manusia, hingga racun itu tak menghabiskan hidup manusia.
Keselamatan bumi tak seharusnya hanya diingat pada peringatan hari lingkungan hidup. Manusia harus menyelamatkan bumi untuk hidupnya sendiri.
Sebagaimana ibu, bumi telah mengerahkan semua energinya intuk anak-anaknya.
Sebagaimana ibu bumi terus memberi miliknya tanpa ia pernah meminta. Luka yang ia sandang tak pula membuatnya mengemis agar kita mengobatinya. Manusia adalah anak-anak yang tak berbakti. Kita semua adalah tikus. Yang menggerayangi apa saja yang ada tanpa pernah berpikir tentang orang lain. Tikus mengambil apapun untuk kesenangan dirinya.
Ibu....
Ibu....
Ibu...anak-anakmu adalah anak-anak yang durhaka.
Rintihanmu tak membuat mereka bergeming. Ia akan sadar setelah engkau pergi dan mereka tak mampu menyuapi dirinya sendiri.

banjir

Belum lupa aku akan banjir kemarin, beberapa nyawa melayang. Air tumpah ruah mengenangi desa...dan kecamatan yang ada di Wajo. Sekian banyak kerugian yang harus diderita, rumah yang rusak , tanaman yang tak sempat dinikmati hasil panennya.
Rumahku terletak dipinggir danau tempe. Danau yang dulu sangat aku banggakan dengan hasil ikannya yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sulsel dan bahkan indonesia. Juga panen kedelai setiap tahunnya bersama keluargaku. Aku sangat suka ketika airnya dalam kondisi normal masyarakat akan menanami kedelai, jagung, padi dan tanamam palawija lainnya. Juga tentang rumah terapung yang sangat indah sambil menikmati matahari senja diatas perahu.........
Aku sangat suka mendayung bersama beberapa temanku, walau tak pernah berani pergi jauh. Aku tau siapapun akan suka danau ini. ”bungka toddo” yang menghijau seperti pulau-pulau kecil tempat ikan beranak pinak, semuanya milik nelayan dan sekali mereka panen ikan dapat menghasilkan uang hingga ratusan juta.
Tapi itu dulu....dan semuanya mulai menghilang hingga aku hanya bisa mengenangnya. Saat aku kembali lebaran kemarin, aku hanya bisa menghadirkan keindahan danau dalam alam khayalku. Aku hanya bisa menatap lesu pada tanah yang merekah kekeringan setiap harinya, menikmati debu bercampur udara. Tak ada lagi tangkapan ikan yang banyak dan bisa dijual kedaerah lain, karena kebutuhan sendiripun mulai susah terpenuhi hingga harganya harus melonjak naik, membuat masyarakat semakin susah menikmati makanan yang banyak mengandung protein itu. Kami juga harus kesusahan untuk mencari air yang layak minum. Beberapa masyarakat yang tak mampu membeli air PAM harus berjalan sekian jauh untuk mendapatkan seember air yang pun keruh bercampur lumpur.
Iya...kemarau saat itu sedang melanda, bukan hanya makassar tapi hampir semua daerah di indonesia, padahal kemarin aku sangat merindukan rindu untuk pulang, karena berharap akan mendapatkan air yang cukup untuk mandi.
hujan datang membasahi bumiku, tapi aku pun takut banjir akan memperparah kesakitan bangsa. Ntah ...doa berharap hujan atau tetap dengan kemarau...tak jauh berbeda karena aku tau masyarakat Wajo akan tetap dalam derita. Mereka akan kesusahan , tak mampu menanam padi, palawija, juga tak mampu menenun sarung yang sebagian besar dilakoni masyarakat.
Mendung mulai terlihat di makassar, aku teringat kembali bagaimana banjir kemarin telah merusak lebih 4000 rumah di Wajo juga beberapa nyawa yang melayang dan tanaman padi yang terendam air.
Banjir benar-benar datang kembali. Untung tak separah dulu. Anak-anak kecil berteriak kegirangan mereka bisa kembali berenang sepuasnya. Mengelilingi kampung dengan perahu. Mereka masih kecil untuk mengerti betapa susahnya banjir buat orang tua mereka.

Thursday, June 21, 2007

jadi bebek

beberapa hari ini ada perang tulisan di terroor UKPM. perang tulisan antara pahlawan tak bernama yang ntah siapa penulisnya dengan straight edge. sebuah tulisan sangat menarik. iya sang pemilik rada unik dibandingkan mahasiswa baru lainnya. rantai, piercing, dan sesuatu yang aneh buat remaja sekarang tentunya ada dan melekat pada segala perkakas yang ia pakai.

jadilah diri sendiri dan jangan menjadi bebek. itu salah satu pesan yang tertangkap pada tulisannya. kemarin...aku berdiskusi dengan kak ali, setelah ia memperlihatkan seuah buku padaku. esensi manusia itu apa???sama ketika ia bertanya apa aku telah menemukan jati diriku. aku jadi kembali berpikir...apa aku telah menemukannya. setiap langkah kita selalu mencari seperti apa diri kita.

apa kita telah menjadi manusia seutuhnya. manusia itu apa pula???apakah hanya dengan keberadaan jasad dan ruh maka kita telah menjadi manusia. buatku menjadi manusia adalah ketika aku mampu menyeimbangkan nafsu dan akal yang telah diberikan Tuhan padaku. ketika aku mampu berbuat sesuatu untuk orang lain, ketika aku mampu menjadi diriku sendiri tanpa perlu ikut pada pemBEBEKan massal yang dilakukan media hari ini.

apakah dengan mengkomsumsi iklan2, mengjadi seperti IDOLA kita, menggunakan segala pernik kapitalis, lantas kita menjadi manusia. kita tergiring tanpa pernah merasakan paksaan. kita berjalan pada jalan yang memang telah dibuat dirancang oleh pemilik modal sehingga kita harus merasa gengsi, malu, menangis ketika tak mengikutinya.

sampai kapan kita akan menjadi bebek. megikuti aturan main yang telah mereka buat. aku salut pada kurnia yang dengan rantai, kalung kerbau, dan segala pernik pada tubuhnya, walaupun aneh tapi harusnya kita sadar kalo kita telah dirantai oleh sesuatu yang kadangkala kita katakan sebagai mode dan trend.

dien...menjelang magrib
ketika semua beranjak pulang

Tuesday, June 19, 2007

semangat

pasal 1 : semangat
pasal 2 : tetap semangat
pasal 3 : kalo tidak semangat kembali ke pasal 1

pesan buat semua UKPMers yang ada di seantero dunia

Saturday, April 28, 2007

3 hari di Makassar

setelah hampir 3 bulan aku menghabiskan cutiku, akhirnya bisa juga aku menginjak rumahku kembali. ada rindu yang tersimpan setiap aku meninggalkan rumah itu. senang sekali dengan sambutan hangat dari kawan-kawanku. rumah pelangi satu-satunya tempat melepas lelah, walau kadang mereka ngomel karena keluhan-keluhan yang kulontarkan.
3 tulisan yang sempat aq tampilkan hari ini, untuk kedua adikku.

rumah pelangi dengan canda tawa dan hidupnya yang apa adanya, tak pernah membuatku merasa kecil dan berputus asa. kali ini aku juga harus lari dari kepicikan realitas yang aku temukan. menghindar dari kepenatan yang kadang membuatku putus asa. aku tak akan mengalah dengan takdir yang ada, ntah aku berhasil atau tidak tapi paling ngga aku berusaha melawan

bentar lagi mayday...aku rindu jalanan

Dek...Tidak usah ikut Trend...

Setiap hari TV akan menjadi tontonan penghibur yang membuat masyarakat terlena dengan sekian mimpi-mimpi dan kebahagian sesaat. Sangat lucu ketika mulai melihat saudara-saudaraku terlena dengan tontonan sinetron yang ada pada kotak segi empat itu. Berbagai trend-trend terbaru juga akan mereka perhatikan mulai dari model rambut, pakaian hingga segala tetek-bengek yang kadang tak kita butuhkan. Mereka akan terbuai dan mulai membayangkan kapan barang-barang bermerk itu ada ditangannya.

“kak itu yang lagi trend sekarang” kata adikku ketika ia membujukku membantunya membeli sebuah HP kamera yang hingga hari ini tak dimilikinya.
“emangnya HP kamera itu untuk apa?”
“teman-temanku semuanya pake kamera, malah ada yang pake N73!!!”
“memangnya mereka tahu pake?”
“tidak...kan hanya untuk bergaya”

Di hari yang lain adikku merengek ingin menggunakan pemutih muka dengan sekian zat berbahaya. Berulang kali aku melarang penggunaannya tapi tak ada hasilnya.

“kakak sih enak udah dari kecil kulitnya putih, sementara aku hitam” belum lagi dengan perbedaan-perbedaan kami yang lainnya.
Dasar iklan ....andai tak ada bentukan media tentang gimana perempuan yang cantik, yang harus putih berambut lurus langsing pasti tak akan ada masalah dengan warna kulit, dengan rambut yang keriting ato dengan tubuh yang bondeng.

Aku tidak habis pikir ketika ia ingin memilikinya hanya untuk memperlihatkan ke teman-temannya kalau barang yang dimilikinya lebih bagus. Belum lagi cara berpakaian ala artis-artis yang mereka gandrungi. Atau pola hidup bebas yang katanya modern. Pelukan dan ciuman itu sudah biasa. Bahkan adik sepupuku mengatakan kalau tidak mau disentuh ama yang namanya laki-laki tidak usah pacaran”, ketika ia mendengar aku menasehati adikku untuk jaga diri.

Kondisi yang semakin parah. Siri’ sudah mulai menghilang tau mungkin mereka tak pernah mendapat pelajaran tentang bagaimana bersikap.

“dek...gaya hidup modern itu bukan sekedar mengikuti trend-trend terbaru, ato dengan melihat cara bergaul yang ada di TV. Kita harus menjaga siri’ yang kita punyai...

Dek....Tidak Usah Sekolah Ya....

“kak....kalo aku tamat SMU, bagusnya aku pilih Arsitek atau otomotif?” adik bungsuku yang baru saja menyelesaikan UASnya bertanya padaku. Ntah aku mau menjawab apa, lidahku kelu dan tak bisa mengatakan apa-apa. Sehari sebelumnya aku bertanya pada Bunda, apa adikku bisa masuk SMU, tapi ia bercerita kalau sekarang tak ada lagi modal untuk meneruskan membuat sarungnya, malahan masih punya utang. Bahan bakunya kemarin belum lunas. Pendidikan sekarang semakin mahal, sekian banyak masyarakat sudah tak mampu menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. SPP SMU juga semakin tinggi, hingga beberapa ratus ribu rupiah, kata bunda tak jauh beda dengan uang SPPku di UNHAS.

Harga sembako semakin naik, dan tentu kebutuhan lain juga semakin mahal, BBM juga dan sewa pete-pete yang mahal juga menjadi salah satu alasan kenapa anaknya tak mampu disekolahkan. Awal tahun 2006 kemarin adikku yang ketika itu duduk di bangku kelas 1 SMU harus berhenti sekolah karena malu , ia kadang tidak diizinkan masuk kelas karena tidak punya buku. Aku juga tak bisa berbuat apa-apa.

Tak lebih setahun dari itu ia cerita kalau beberapa sahabatnya juga berhenti sekolah. “Ana itu udah yatim piatu dan sekarang jadi penjaga ruko di pasar”
Masyarakat bawah hanya bisa pasrah dengan nasib yang mereka terima, tak ada yang bisa dilakukan untuk mengurus agar anak mereka tak usah membayar biaya sekolah. Katanya mereka tak tahu bagaimana mengurus administrasinya yang kadang rumit.

Beberapa tahun lagi BHP akan diterapkan, katanya mulai dari TK hingga perguruan Tinggi. Gila....gimana masyarakat Indonesia mau pintar kalau pendidikan mereka dibatasi dengan harga yang sekian mahalnya. Padahal jumlah penduduk miskin jauh lebih besar dibandingkan masyarakat elite. Bagaimana pemilik modal, pejabat, orang-orang kaya itu mau membantu toh yang ada malah memperparah kemiskinan masyarakat. Liat saja lapindo yang lepas tangan padahal perusahaan itu milik seorang menteri.

Sebelum berangkat ke makassar mencari spirit baru pada kawan-kawanku di UKPM adikku yang berhenti sekolah cerita kalau ia ingin sekali ikut ujian persamaan, tapi itu juga harus membayar dan akan sekolah beberapa bulan. Ia tak tau bagaimana caranya mendapat uang untuk itu dan lagi-lagi meminta aku membantunya. Adikku sempat meminta pendapatku untuk menjadi penjaga toko di Kalimantan, katanya gajinya lumayan tinggi (800ribu), namun aku tak rela melepaskan adikku karena disana ia akan tinggal dengan orang lain yang tak aku sukai. Orang itu kadang memperlakukan adikku seperti pembantunya namun saying tanpa gaji. Suatu kali ada acara di rumahnya dan adikku kesana. ia membangunkan adikku dimalam buta untuk membuatkan anaknya susu dan menjaganya, sementara ia enak-enakan tidur.

Aku bingung, melarangnya untuk mencapai impiannya sangat susah, ia ingin melanjutkan sekolahnya dan nantinya menjadi seorang bidan. “dek…andai ijasah bias ditukar aku akan memberikannya padamu. Karena aku sangat muak dengan pendidikan yang ada dinegara kita. Pendidikan hanya untuk mencari gelar dan selembar ijasah untuk kemudian mewujudkan impian orang tua menjadi seorang PNS.

Hanya sedikit pengetahuan yang akan kita peroleh sementara biaya untuk itu sangat mahal. Kapan akan ada pendidikan gratis sehingga adik-adikku bias mewujudkan mimpi-mimpinya. Mungkin semuanya hanya akan menjadi impian tanpa pernah bisa kita wujudkan.

Aku kadang berpikir kenapa semuanya harus dinilai dari selembar ijasah tersebut, ketika hendak mencari kerja kitapun harus mempunyai IPK standar, padahal keahlian kita tidak hanya bias dilihat dengan kertas itu.

Aku tak mampu mengatakan “Dek...kamu tidak usah sekolah, karena bunda tak mampu...sementara kuliahku juga harus tertahan karena tak mampu bayar SPP dan uang KKNku.

Aku sangat ingin memberikan beberapa ratus ribu yang kukumpulkan setelah 3 bulan lebih bersama kalian, tapi aku juga tak bias melihat raut suram yang ada dimuka bunda karena aku tak bias menjadi sarjana, sementara temanku tak lama lagi akan menjadi sarjana.

“Dek…apa yang harus aku perbuat untukmu???”

Dek...Tidak Usah Ikut Ya....

Beberapa bulan kemarin tayangan-tayangan mistik gencar-gencarnya ditayangkan berbagai media, hingga hari ini masih ada layar lebar yang juga masih dengan kisah-kisah misteri yang membuat adrenalin penonton naik. Beruntung sekali dengan adanya larangan penayangan tayangan-tayangan mistik sehingga dampak negativenya dapat dikurangi. Namun di daerahku akhir-akhir ini mulai bermunculan perkumpulan2 yang mengajarkan tenaga dalam hingga berburu hantu. dengan modal beberapa ratus ribumasyarakat awam yang dengan pengetahuan terbatas bias ikut belajar dalam hitungan beberapa bulan.
Tiga minggu sekali kedua adikku pulang larut malam, katanya ikut menonton melihat mereka latihan. Dua bulan berlanjut adik bungsuku merengek dimasukkan pada penerimaan berikutnya “katanya bias dicicil, kita bayar 100 ribu dulu, kekurangannya menyusul setelah kita punya uang yang jelas sebelum latihannya berakhir”. Aku dengan berbagai alas an berusaha menolak, karena tak mempan aku membujuknya agar ia masuk setelah duduk di bangku SMU, usiannya masih sangat dini dan tentu dengan control emosi yang tak stabil. Di lain kesempatan adikku yang satunya cerita kalau temannya bias melihat segala dosa-dosanya, parahnya lagi ia cerita kalau dengan ikut latihan itu, setelah menguasai semuanya kit bias melihat neraka.
“bagaimana mungkin manusia biasa mampu melihat neraka”, aku bertanya pada adikku. Tapi ia menjawab dengan gelengan.
Latihan pertama telah berakhir, setiap malam beberapa penggagasnya akan mendatangi rumah-rumah penduduk dan mengajaknya ikut latihan. Adikku kembali cerita kalau tetangga kami mengajaknya masuk dengan gratis asal ia bias memasukkan 10 orang temannya. Dilain hari seorang saudara jauh yang menjadi anggota cerita kalau ketua mereka membisikinya kalau ia bias mencari 5 orang maka ia bias memasukkan satu orang dengan gratis.
Kegiatan tersebut telah berubah arah menjadi lahan bisnis baru yang bias mendatangkan beberapa ratus ribu yang tentu saja sangat tinggi artinya buat masyarakat menengah kebawah. Untuk sebagian masyarakat yang memiliki uang lebih memasukkan anak atau mereka sendiri tak jadi masalah, tapi bagi masyarakat yang tak mampu itu akan menjadi beban.
Sekarang orang-orang yang ikut latihan pertama telah menjadi pelatih salah satunya seorang siswa SLTP yang masih duduk di bangku kelas 1. hamper setiap malam ia pulang larut malam, menurut orang tuanya ia pergi melatih peserta yang baru masuk dan kadang pergi proyek. Aku sempat kebingungan dengan kata proyek yang ia ucapkan, namun belakangan aku tahu kalau yang dimaksud adalah memburu hantu, menangkap dan memindahkannya ketempat lain.
“katanya disini sudah tidak ada hantu, semuanya sudah dipindahkan ke sungai” seorang tetangga yang anaknya juga diajak ikut latihan, tapi menolak karena ia tak percaya.
Aku hanya berpikiran kita sama-sama makhluk Tuhan,. Tak seharusnya kita mengusik mereka selama mereka tak mengganggu kita, kalaupun memang ia benar-benar ada. Dek, kamu tidak usah ikut ya...kalau kita tak mengganggu mereka, semuanya akan baik2 saja.

Sunday, February 11, 2007

untuk birokrat terhormat

a
beberapa saat lagi UNHAS menuju BHP, mungkin juga perguruan tinggi negeri lainnya.
BHP yang digembor-gemborkan dilakukan demi citra dan kualitas luaran yang baik. aku tidak tau apa itu betul, atau mungkin sekedar wacana.
mahasiswa kemana, sebagian sepakat-sepakat saja. buat mereka yang uang bukan masalah...berapapun uang yang harus dikeluarkan tak perlu dihitung untuk sebuah gelar (sarjana). semester ini aku cuti...1 semester, tapi ntahlah semoga bukan untuk selamannya. beberapa temanku menganggapku bodoh, aku hanya bisa tersenyum kecut mendengarnya, juga ketika mereka melarangku cuti. anggap saja itu sebuah perhatian. aku mungkin memang bodoh, seorang teman yang tau alasan cutiku menyarankan aku minjam uang, minta keringanan dari fakultas. bagaimana harus kulakukan, bagaimana mungkin seseorang akan memberikan pinjaman untuk kuliah...ngga mungkin banget,lagian tidak bisa bayar SPP bukan satu-satunya alasan aku harus cuti.
aku harus memilih...
aku memilih cuti, tak peduli dengan tanggapan orang-orang yang ada di sekitarku. biar saja mereka mengatakan aku bodoh, malas, menyia-nyiakan waktu.
kemarin lomba mading UKPM, salah satunya bertema "orang miskin di larang kuliah" aku merasa itulah sebenarnya aku, tak pantas aku berada di kampus ini, kampus yang semakin pantas buat orang-orang hedon, kampus yang akan dirubah untuk mereka yang berduit, bukan untuk aku yang tak punya apa-apa selain semangat.
SPP yang berjenjang...subsidi silang, bagaimana aku bisa mempercayainya. kalopun iya, SPP bukan satu-satunya biaya yang harus dikeluarkan. aku akan tinggal lama dikampus ini, teman-teman seangkatanku mulai KKN bahkan ada yang telah meneliti, menyusun skripsinya. sementara aku masih terkatung-katung, harus cuti untuk mencari biaya penelitian dan KKN.
apa akan ada biaya itu ketika nanti akan BHP, apa akan ada biaya magang, beli buku, nyari tugas praktek lapang yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan SPP itu sendiri.
bagaimana orang tua kami harus mencarikan uang untuk menutupi itu semua sedangkan kebutuhannya sendiri tak mampu di penuhinya.
bagaimana mungkin orang miskin yang tak punya uang untuk kuliah akan mempertahankan prestasinya tanpa fasilitas yang memadai, aku selalu ingat setiap semester yang aku lewati leboih banyak tidak kumpul tugas yang harus menggunakan sekian puluh ribu, untuk mencari literatur, biaya print dan sebagainya.

aku takut...semakin hari yang lahir adalah robot-robot yang siap kerja. beberapa temanku mengatakan setelah selesai PNS telah menantinya. apakah pendidikan untuk mencari kerja?
bukan...bukan itu yang aku harapkan, walau bundaku telah berharap setelah selesai, ia akan bangga ketika aku menggunakan baju PNS.

untuk birokrat yang terhormat
bagaimana kaum miskin bisa menikmati pendidikan itu.
atau memang "orang miskin di larang kuliah"

Saturday, February 10, 2007

Pak Polisi...

Sengkang/31 januari 2007
sejak pagi kakakku menghubungi Hp sepupuku, nomornya sih aktif, tapi ngga ada yang ngangkat. ntah masih molor ato mungkin udah keluar. jarum jam terus bergerak...pukul 09;00, aku udah siap-siap ke SMK 1 Sengkang soalnya HIPERMAWA komisariatku mo ngadain LDK. aku disuruh terus kerumah sepupuku, ya...aku mau aja biar sekalian bisa diantar masuk ke SMK nantinya, jarak sekolah itu cukup jauh dari jalan raya mungkin 500an meter (ngga tau pastinya juga sih).
sepupuku lagi sarapan, aku cerita kalo kakakku mo diantar keluar, ia belum bisa berjalan jauh untuk nunggu pete-pete(angkot),seluruh badannya masih gemetaran 2 bulan ia diserang malaria dan sekarang dalam proses pemulihan.
Selesai makan sepupuku pamit ama nenek, ia tinggal ama nenekku yang ngga punya anak. Setelah membuka kain penutup mobilnya akhirnya kami melaju ke arah rumahku, jaraknya kurang dari 1 km, tapi belum setengah jalan tampak sebuah mobil polisi dengan beberapa polisi di depannya yang meminta setiap pengguna jalan beroda empat menghentikan mobilnya. Aku mulai khawatir, jangan-jangan sepupuku ngga membawa surat-surat mobilnya, pasti ngga enak kalo ia kena tilang, mo aku bayarin dikantongku ngga ada uang.
Aku merasa lega ketika melihatnya mengeluarkan kelengkapannya. Kami bisa selamat, ngga ada alasan untuk membayar. Sepupuku keluar dan mendekati polisi yang sedang memeriksa kelengkapan pengendara lainnya. Setiap supir tampak membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang puluhan. sepupuku mendekati mobil lain yang baru berhenti (mungkin temanya). Aku melihatnya menukar uang.
"sialan...uangku melayang"katanya begitu ia kembali duduk.
"emangnya kenapa?"
"polisinya lagi mo ambil uang saja"katanya tanpa alasan yang jelas.
"polisi itu dari makassar"
Ia kembali menyetir mobilnya, tak sempat kulihat plat mobilnya.
puluhan mobil yang lewat harus mengeluarkan uang yang ntah untuk apa. Aku ngga habis pikir mobil ditahan untuk apa.
Mungkin aku yang ngga tahu peraturan kepolisian, atau memang itu semata-mata untuk mengambil uang.

Friday, February 9, 2007

ramenya ngumpul bareng

hari beranjak sore, rumah pelangi mulai ramai. satu persatu berdatangan. beberapa orang mulai sibuk membereskan ruangan kecil itu. Bang Che tersenyum manis melihat kerja kami. Semuanya sibuk dengan tugasnya masing-masing, iringan lagu dari komputer menemani kerja kami. mading-mading dari lomba kemarin kami atur, tim juri akan menilainya malam nanti. karpet mula di gelar, lanjut membersihkan kotoran yang melekat sisa acara kemarin. sejak tanggal 5 kemarin UKPM menggelar lomba mading, bazar buku, nonton bareng serta diskusi di palataran kampus samping bank mandiri. mading yang bertemakan BHP, membahas berbagai topik, beberapa tanggapan pro kontra ditampilkan beberapa peserta. acaranya rame banget katanya tapi aku cuma menikmati hari terakhirnya tanggal 7 februari.
akhirnya kak as'ada datang membawa ikan yang dibelinya paotere. acara ikan bakar untuk hari yang sangat berarti. UKPM semakin ramai, di halaman belakang kami mulai membakar ikan. didalam beberapa orang sibuk mengurus agenda nanti. sambil menunggu ikan itu matang petikan gitar menemani kami. tawa...bahagia...sangat ribut, membuat beberapa penghuni PKM mengintip kami. aku melihatnya. (buat teman-teman korpala, maaf kalo asapnya mengganggu aktivitas kalian...peace)
semuanya berkumpul dirumah pelangi beberapa senior hadir, kak Zul, kak muhith, kak Ana,kak bahar, kak udin, juga dari Dewan Pers. hari ini juga ultah Tribun, juga hari pers.
sambutannya panjang banget, mulai dari yang paling muda, hingga yang paling tua. mulai dari yang paling lembut hingga yang rewa. tentu saja tak lupa dari senior-senior.
ruangan semakin penuh, beberapa orang harus duduk depan pintu, ramai sekali...
karena perut terus berteriak minta diisi maka acaranya dipending. beberapa karpet digelar depan bolder korpala. rumah pelangi mulai sesak.
"ikannya enak..."
"sambalnya pedas"
ribut tapi damai. lama sekali tak ada acara seperti ini, semuanya berbaur. kak nuru juga datang. menu yang istimewa dihari yang istimewa, juga suasana yang sangat ramai.
"setiap orang akan kembali ke rumahnya"yang lama tak berkunjungpun hadir hari ini.
kak yoe, kak jum dan kak idol datang ketika acara kembali dilanjutkan. kali ini beberapa orang mengucapkan harapan dan bagaimana UKPM mengambil sikap kedepannya. satu yang tetap berpikir merdeka, bergerak dan melawan.
abang mengundang senior yang hadir, juga mantan ketua periode sebelumnya. seremonial tiup lilin. kue tar merah putih dengan lilin angka 12.

HAPPY BIRTHDAY...HAPPY BIRTHDAY...HAPPY BIRTHDAY TO YOU
Untuk semua UKPMers selamat ulang tahun, tetaplah pada garis perjuangan yang sama.
lawan...lawan dan lawan

KARENA KATA ADALAH SENJATA

Sunday, January 28, 2007

sekolah alternatif

cape...banget.
Tapi menyenangkan bisa menghabiskan sore bersama anak-anak jalanan.
Ntah apa yang tepat untuk mereka.
Buat aku sih bukan anak jalanan.
mungkin karena mereka selalu menghabiskan waktunya dijalan kali ya...
danau tempat mereka ngumpul setiap minggu sore. dua puluhan anak-anak mulai dari yang tidak sekolah hingga anak kelas enam SD. pertamanya hanya ada aku dan kak dedy, juga lima anak-anak itu. menemani mereka manjat pohon. mau ambil buahnya. tapi ngga jadi tangganya runtuh. kasian juga. tapi mereka bukan anak manja. dengan sebilah bambu anak itu bisa turun.
ngga lama niar muncul dengan puluhan anak-anak lainnya. ngga tau gimana ia membawa anak-anak itu. kami bertiga menghadapi piluhan anak kecil. biar ngga terlalu kerepotan, kami membagi tiga anak-anak itu. niar dengan anak-anak yang belum sekolah dan ngga tau membaca. aku dengan putri-putrinya yang udah tau membaca. terus kak ded dengan anak laki-laki. tapi masih susah membuat mereka tenang. ribut, berkelahi, mengganggu sekelompok mahasiswa lainnya yang sibuk kajian.
susah membuat mereka nurut.
aku senang bersama mereka, bernyanyi, main, nelajar membaca, berhitung semuanya dengan senang hati.
aku bisa tertawa bebas.

Friday, January 19, 2007

Indonesiaku sayang

Sampai kapan...indonesia lepas dari semua masalah yang dihadapinya.
pergantian tahun baru Islam semakin dekat. aku berpikir apa yang akan terjadi?apa akan seperti taon baru kemarin, bencana datang berentetan. kasus flu burung yang telah merenggut sekian nyawa, kapal tenggelam, adam air yang belum ditemukan.
Ada harapan tersimpan...bukankah kita harus selalu optimis.
taon baru selalu melahirkan harapan.
akan hidup yang lebih baik.

Rakyat yang semakin dimiskinkan, aku pernah diskusi dengan seseorang, ketika menikmati malam di tepi losari.
"mereka bukan orang yang malas" ucapku ketika melihat beberapa anak-anak masih mengais sampah, mencari botol-botol bekas di pinggir losari.
iya...bagaimana mungkin petani yang setiap hari berangkat sebelum matahari terbit dan kembali ketika mentari beranjak ke barat. tapi kehidupan mereka tetap tak berubah. anak-anak jalanan yang dengan semangat mau belajar tapi tak punya kesempatan karena hidup yang terlalu keras. mereka harus berpikir bagaimana mendapat makan hari ini, bukan sekedar bermain di mall, main PS, komputer dan menjadi anak manja.
Mereka anak-anak yang kuat.
siapa yang memiskinkan siapa...
apa mereka yang memiskinkan dirinya sendiri. tidak...aku tau mereka bukan orang-orang yang malas. mereka pekerja keras.
siapa yang menutup kran-kran kehidupan mereka.
Pemerintah yang tak becus, lebih memilih menaikkan tunjangan dewan ketimbang memberikan uang itu pada rakyat miskin. siapa yang hendak di sejahterahkan anggota dewan agar tutup mulut atau rakyat yang sedang menangis.

Tak ada perlawanan karena mereka terbungkam.
mahasiswa saja kehilangan nilai. mereka terbungkam dengan skorsing dan penjara.

Thursday, January 18, 2007

Ketika Rokok Menggerogoti Manusia

Beberapa hari aku nginap di PKM, rindu sama teman-temanku membuatku tergerak pulang. Seminggu tak ketemu mereka dan merasakan indahnya sebuah keluarga. Didalam sangat ramai, ada tamu rupanya. Aku langsung masuk kamar dan menyimpan tasku, mengambil bantal dan berbaring depan TV. Aku selalu punya kebiasaan menonton TV bersama yang lain kalo pulang.

Aku merasa aneh, asbak rokok yang biasanya tergelat begitu saja depan TV kini telah berpindah tempat, ia telah disimpan dibawah lemari, dan telah berdebu. Tak ada asap rokok hari ini. Aku kemudian bertanya kenapa asbak itu disingkirkan???ternyata temanku yang merokok telah berhenti dengan terpaksa.

“kamu memilih muntah darah atau berhenti merokok” pesan dokter katanya.

Aku tentu saja sangat senang, akhirnya ia bisa juga berhenti merokok, rokok tel;ah memperparah penyakit asmanya. Aku jadi teringat kemarin abang yang sakit sampai pingsan karena asmanya kambuh. Aku sih cuek bebek walaupun khawatir banget, cuman sempat bilang “makanya jangan merokok” tapi ia ngga kapok-kapok juga. Abang hampir tiap minggu penyakitnya kambuh dan kalo udah gitu semua akan panik…nyari obat sampe mo dibawa kerumah sakit. Iya…benar rokok memicu asma.

Sangat susah menemukan tempat yang kita bebas dari asap rokok, tapi paling ngga dirumahku asbak rokoknya sudah disimpan. Di makassar kawasan bebas asap rokok baru satu yang aku tau, di fakultasku sendiri FKM. Kalo ke FKM dan kedapatan merokok maka siapapun ia harus merogoh kocek, Rp. 50.000,- lumayan berat kan! Semoga suatu hari tempat-tempat umum di makassar akan dijadikan kawasan bebas asap rokok, berbeda dengan Jakarta dan beberapa kota besar di Jawa mulai memberlakukan kawasan bebas asap rokok di beberapa tempat umum dengan memberikan denda yang memang cukup besar.
Merokok di tempat umum merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Orang dengan seenak hati merokok di bus, pete-pete atau tempat umum lainnya dan itu sangat mengganggu sirkulasi udara sehingga kadang kita harus rela terbatuk-batuk atau sesak nafas. Setiap ada rapat apalagi sampe tengah malam, teman-teman cowok susah banget untuk ngga merokok, banyak alasanlah, dingin, ngga bisa berpikir. Ia ngga sadar kalo itu udah menyakiti temannya sendiri.

Rokok tak ubahnya dengan napza yang membuat manusia mengalami ketergantungan. Mencoba akan membuat kita ingin dan ingin lagi, untuk selanjutnya ketagihan dan tentu saja akan tergantung. Betapa tak enaknya hidup tanpa rokok. Ketika kita mengatakan bahwa merokok adalah pilihan hidup. Saya sepakat, tapi orang-orang-orang yang ada disekitar anda juga punya hak untuk tidak ikut merokok dan menikmati udara yang bersih. Kita juga harus berpikir dengan orang yang ada didekat kita, apa kita tidak sedang menyakitinya, bahkan mungkin membunuhnya secara perlahan. Perlu diketahui bahwa bahaya perokok pasif jauh lebih besar dari pada yang aktif. Orang yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dua kali lipat dibanding orang yang merokok.

Ketika aku PBL II di bantaeng dan berdiskusi masalah rokok, seorang bapak bertanya padaku tentang ayahnya yang perokok dan sampai saat itu belum pernah sakit, sementara ibunya yang tak menyentuh rokok malah terkena osteoporosis. Aku tersenyum dan menjawab kalau itu salah satu bukti kalau rokok tak hanya membunuh perokoknya tapi juga orang-orang yang ada di dekat kita.

Menurut data WHO jumlah penduduk dunia yang merokok, sekitar 1,1 juta jiwa dan 4 juta diantaranya meninggal dunia., sedangkan menurut data SKRT 2002 jumlah perokok aktif di Indonesia 75% dari jumlah penduduk yang ada. 44% diantaranya berusia 10-19 tahun. Dikatakan bahwa hampir 75% perokok dunia berasal dari Negara berkembang. Indonesia sendiri berada diurutan keempat jumlah penduduk yang merokok dengan jumlah sekitar 141 juta orang dengan korban 57 ribu perokok meninggal setiap tahun dan sekitar 500 ribu. Orang sering bertanya belum ada yang meninggal karena rokok. Tentu saja karena rokok bukan virus ganas yang langsung menyerang begitu saja dan mematikan penggunanya. Rokok adalah factor resiko berbagai penyakit yang dengan perlahan sampai berpuluh-puluh tahun dan itu lewat berbagai penyakit.

Asap rokok dapat dikatakan sebagai pabrik kimia berjalan, setiap merokok disa tu tempat terutama tempat umum maka akan menghasilkan lebih 4000 zat kimia , mulai dari tar, nikotin, arsenic (racun serangga), cadmium (bahan pembuat Accu), dan zat lainnya . 25 diantara zat-zat tersebut bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Menurut laporan WHO 2002, di antara negara-negara industri yang menganggap merokok adalah hal umum, merokok diestimasikan 90 persen menyebabkan kanker paru-paru pada pria, dan sekitar 70 persen menyebabkan kanker pada wanita. Selain itu dapat menurunkan tingkat kesuburan perempuan, juga dapat menyebabkan kemandulan, sedangkan untuk perempuan hamil, kelahiran bayi lebih awal dengan berat badan yang rendah

Di negara-negara industri ini sekitar 56-80 persen adalah penyakit pernafasan kronis dan sekitar 22 persen penyakit kardiovaskular. Rokok mengakibatkan penyakit hampir diseluruh bagian tubuh mulai dari ujung kaki hingga kepala. Mulai dari timbulnya plak gigi hingga osteoporosis. Memang pada setiap bungkus rokok selalu ada peringatan tentang bahayanya, tapi itu hanya sebagian kecil saja. Perbedaan perokok pasif dan aktif, bahwa pada perokok aktif asap yan mereka isap masih akan disaring sedang pada perokok pasif mereka langsung mengisap asap sisa dari perokok aktif. Nah disini bahaya yang ditimbulkan dua kali lebih berat.

Dihubungkan dengan relasi ketidakadilan gender hari ini, juga ternyata rokok menjadi salah satu pelecehan yang dilakukan kaum laki-laki pada perempuan. Untuk perempuan masih banyak tanggapan bahwa merokok adalah hal yang tabu, itu dilakukan oleh wanita-wanita nakal, atau pekerja seksual. Sungguh ini sesuatu yang tak bisa dibenarkan begitu saja, rokok bukan sebuah ukuran nakal, terpelajar, terhormat atau tidaknya seorang perempuan. Toh rang-orang tua dulu juga banyak yang merokok, dan sebagian menyirih. Mereka sama saja mengkonsumsi tembakau.
.
November 2006

Wednesday, January 17, 2007

kali ini ke DPRD

"tolak PP No. 37 tahun 2006"
"peraturan itu tidak berpihak pada rakyat miskin, tapi mensejahtrahkan elit-elit tertentu"
Kembali melanjutkan aksi kemarin, kali ini titik aksinya ngga di pintu satu lagi tapi udah bergerak ke gedung mewah dan masih baru di dekat tol reformasi. dari jam 9 duduk di tugu nungguin kawan-kawan bergabung. seperti biasa secara bergantian kami orasi.
Korlap sepertinya mulai kehilangan suara, dari kemarin ia terus berkoar-koar menyatakan penolakan pada PP no 37 tersebut.
ketua BEM FKM juga datang, lama ngga ketemu di aksi.
kali ini selain petaka telah ada spanduk besar terbentang, tentunya berisi penolakan. setelah massa terkumpul kami bergerak ke pintu satu, disana salah satu mobil ditahan dan tentu saja akan membawa kami ke tol reformasi.
lawan...lawan...lawan dan menang
"hancurkan resim penindas rakyat...."
sambil berjalan lagu-lagu perjuangan terus terdengar.
lagu yang membakar semangat kami, jas merah digunakan beberapa orang dari lembaga. bukti eksistensi kalo lembaga masih ada.
massa aksi sekitar 30 orang dari berbagai lembaga. mereka akan menyuarakan aspirasinya di gedung DPRD yang sejuk.
di depan gedung DPRD beberapa polisi dan penjaga telah menanti, ah masa bodoh, masuk saja...dan kembali berorasi di dalam sana.
"jangan injak rumputnya" seorang pegawai memperingatkan kami.
ehm...rumput aja dijagain, kemungkinan di import dari luar dan tentu dengan harga yang wah. tempatnya sejuk banget, walau kami tidak berada di dalam gedung. ini hanya halaman bung, tapi tak jauh beda dengan ruang ber-AC. gila banget....
beberapa lama menunggu belum ada yang keluar, dan tentu tak semuanya. katanya mereka lagi rapat, ntah membahas apa.
palingan bahas gimana caranya dapat menguras rakyat.
seorang wakil keluar, ntah dari fraksi mana, aku lupa, yang jelas katanya dulunya ia dosen.
kami berdialog beberapa saat, tapi seperti biasa janji-janji yang tak akan tersampaikan.


pernyataan sikap:


TOLAK PP 37 2006 TENTANG KENAIKAN TUNJANGAN ANGGOTA DPR

Mencermati fenomena kebangsaan yang hadir belakangan ini sungguh merupakan hal yang begitu memilukan. Berbagai persoalan yang muncul telah mengaburkan orientasi dan nasib kehidupan Rakyat Indonesia. Kebijakan Negara ternyata tidak mampu menjawab persoalan mendasar kehidupan kita. Belum habis penderitaan Rakyat lewat kemiskinan, pengangguran, akses pendidikan mahal, biaya kesehatan tinggi, bencana alam, korupsi yang masih merajalela, sekarang kita diperhadapkan pada regulasi yang justru kian memperparah keadaan. Hal ini disebabkan oleh perumusan dan penetapan PP 37 2006 tentang kenaikan tunjangan anggota DPR.
Secara prinsipil tidak pernah ada alasan rasional bagi rezim SBY-JK untuk menelurkan kebijakan tersebut. Lewat keputusan ini akan terjadi pemborosan dan pencurian uang Negara. Karena besarnya kenaikan tunjangan tersebut sangatlah tinggi. Jika dikalkulasikan secara keseluruhan akan mencapai 2 sampai 4 trililiun! Sungguh jumlah yang sangat fantastis. Sedangkan secara personal tiap anggota DPR akan menerima sekitar 6 sampai 15 juta tiap bulannya. Pada saat yang sama untuk ketua dan wakil ketua mendapat 20-30 juta. Dana ini menurut pemerintah akan dialokasikan untuk pembiayaan tunjangan komunikasi pada konstituen dan dana operasional. Jelas fakta ini mencerminkan keserakahan para wakil Rakyat. Mereka ternyata lebih sibuk mengemis dan memperkaya diri dibanding memperhatikan kesejahteraan Rakyatnya. Sementara dipihak lain rakyat terus diwajibkan untuk membayar pajak yang malah hasilnya tidak pernah sampai dinikmati secara keseluruhan justru dana pajak itu dicuri secara halus dan diam-diam lewat pemberlakuan PP 37 2006 ini.
Kita dapat menganalisis kebijakan ini dalam 3 aspek. Pertama secara politis, ini membuktikan bahwa pemerintahan sby-jk lebih berpihak dan menuruti lobi politik yang terbangun antara kelompok legislative dan eksekutif. Sehingga kesan adanya pencapaian motif politik dari kelompok tertentu sangatlah kuat. Mekanisme politik yang berjalan sungguh amburadul dan penuh kemunafikan. Kedua secara ekonomi, ini adalah bentuk nyata kebijakan yang sangat memboroskan uang Negara. Seharusnya seluruh anggaran dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat. Jika pemerintah bisa lebih arif, dengan jumlah sampai triliunan rupiah tersebut bisa saja dialokasikan untuk biaya pendidikan, kesehatan atau membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian janji-janji pemerintah untuk memperbaiki kehidupan tinggal mimpi dan omong kosong belaka. Yang ketiga, secara social ini semakin menunjukan kemana pemerintah sekarang lebih berpihak. Negara tidak mampu lagi berdiri diatas kepentingan rakyat. Keberpihakan rejim sby-jk malah tertuju pada elit-elit politik tertentu. Jika melihat kondisi objektif dan kebutuhan mendasar rakyat, kenaikan tunjangan ini tidak akan menyelesaikan apa-apa. Penumpukan kekayaan terjadi pada para pejabat Negara. Selain itu tidak ada sensisvitas atau kepekaan social dari pemerintah terhadap nasib rakyat yang masih sengsara. Seharusnya mereka menunjukan keprihatinan dan tindakan nyata untuk merespon persoalan bangsa.

Oleh karena itu, kami dengan ini menyatakan :

1. menolak secara tegas pemberlakuan PP 37 2006 tentang kenaikan tunjangan anggota DPR.
2. mendesak pada pemerintah untuk segera merealisasikan 20% dari APBN untuk sector pendidikan.
3. mendesak pemerintah untuk memutuskan hubungan dengan IMF, World Bank, CGI, WTO,dan lembaga donor lainnya karena akan terus menambah utang Negara.
4. menyatakan mosi tidak percaya pada pemerintahan SBY-JK.


FRONT PERJUANGAN MAHASISWA UNHAS (FPMU)
BEM FE-UH, BEM FS-UH, UKPM-UH, LIPSTIK-UH, FAM-UH,BEM Ekstensi FE-UH, BEM FK-UH, BEM FKG-UH, BEM FISIP-UH, HMI Kom.FE-UH, HIMAJI, IMMAJ-IMA FE-UH

"mereka di rampas haknya...
tergusur dan lapar...
bunda relakan darah juang kami
untuk membebaskan rakyat"

lagu darah juang mengakhiri aksi di gedung DPRD, kami kembali ke tol reformasi dan membagikan sisa selebaran.

tolak PP no.37 tahun 2006

jam 10 pagi, UKPMku telah sepi. Aku menyimpan ransel butut, berisi beberapa lembar pakaian yang hendak di cuci. Berjalan sendirian ke tugu megah UNHAS, disana telah ada beberapa kawan-kawan menunggu. Seseorang dengan megaphone terus mengajak pengguna jalan agar bergabung menolak PP No.37 tahun 2006. pusing juga liat pemerintah ambil keputusan kaya' gitu. bangsa kita dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, kok bisa-bisanya anggota Dewan lebih sibuk ngurus kenaikan tunjangan. sementara rakyat semakin banyak yang kelaparan, semakin banyak yang nganggur, ngga sekolah, belum lagi yang sakit, kena bencana.
kawan-kawan satu persatu datang. duduk di bundaran tugu. ternyata tugu ini asyik juga untuk aksi. paling ngga selain untuk gagah-gagahan tugu itu punya fungsi juga untuk mahasiswa...he3x. massanya lumayan juga. biasanya kami paling banyak 10 orang, kali ini 2x lipatnya. syukur...........masih ada anak muda yang mau melawan, walau ngga sebanding dengan mahasiswa UNHAS yang ribuan.
mahasiswa mulai kehilangan jati diri. mereka tak ubahnya dengan siswa sekolahan. harus tunduk pada dosen dan birokrat. mo jadi apa nantinya kalo kita harus terus mengikuti kemauannya yang kadang ngga berpihak pada mahasiswa
PP tersebut harus kita tolak bersama, masih banyak yang seharusnya dipikirkan oleh anggota dewan kita, juga dana yang dibutuhkan untuk mensejahterahkan rakyat. anggota dewan ada untuk rakyat demikian juga pemerintah, bukan malah untuk menyenangkan mereka dan melupakan kebutuhan rakyat.

Thursday, January 4, 2007

awal 2007

Taon Baru....
Udah lewat beberapa hari sih, tapi ngga pa-palah, "HAPPY NEW YEAR"
gimana dengan taon ini ya...heran, Indonesia terus dirundung masalah, bencana kayaknya sayang banget ama bumi indonesia. gimana ya...?Kasian banget masyarakat miskin terutama.
Aku juga sedih, awal taon apes banget, mulai dari kabar kalo kakakku sakit di pontianak, keluargaku panik banget...sampe ngga bisa tidur, lebaran idul adha jadi ngga seru. Semuanya pada sedih, bunda, dan saudara-saudaraku, aku juga. Kakakku udah diminta kembali ke sulsel tapi gimana ya...aku sih belum berani memintanya pulang. Cuaca sangat buruk awal januari ini, beberapa kapal mengalami kecelakaan sampai hari ini udah banyak korban yang berjatuhan, belum lagi pesawat adam air yang hingga hari ini belum ditemukan.
Ada sebuah email yang masuk, katanya kondisi pesawat adam air emang sebenarnya udah ngga layak pake. udah kebiasaan kali ya...masyarakat kan banyak yang suka pake barang bekas, yang jelas masih bisa kepake. Termasuk pesawat kaya'nya, apalagi dengan biaya yang murah dibandingkan penerbangan yang lainnya, kan beda banget harga yang ditawarkan apalagi kalo dibandingkan dengan garuda. orang kan suka nyari yang murah.

Nyebelin lagi kondisi kampus, hari ini aku ada seminar...setelah semalam menyelesaikan laporan karena informasinya mendadak banget kalo hari ini harus seminar, padahal aku belum lagi penarikan dari tempat magang. ya...udah sistem kebut semalam terjadilah. Parahnya setelah semalam begadang, komputernya ngadat, flashdisk ngga bisa terbaca. Segala macam cara diusahakan hingga akhirnya hampir pasrah, mungkin udah nasib dapat nilai 'error'. Akhirnya jalan terakhir ngasih masuk file itu ke disket (pake cara lama), setelah itu berangkat ke kampus ama temanku( malam ini aku ngga nginap dirumah).
Sampe kampus dosennya udah masuk, kamipun nyari ruangan, katanya di ruang seminar, jadilah kami menunggu disana, mau buka pintu tapi terkunci, sedang ngga ada satu Hp pun yang aktif. Kami kembali lemas, akhirnya milih jalan lain, memperbaiki kembali laporan itu.
Setelah selesai dan teman-temanku udah berkeliaran diluar, mereka cerita kalo ruangannya udah dipindahin, dan tentu saja kami menunggu di tempat yang salah. Teman kelompokku jengkel, kok ngga ada sih satupun yang sms kami kalo tempatnya udah dipindahin.
Dosennya katanya lagi badmood, jadinya kami tunda ketemu dosennya. katanya seminar dipercepat karena ia mo keluar negeri.
Ngga tau kenapa aku semakin ngga tahan dengan kondisi perkuliahan, semakin tak bisa dimengerti.
aku malas banget jadwal final berubah terus, aku sadar kok kalo aku emang malas ke kampus, tapi sistem yang ada juga ngga aku suka.

Andai bisa aku ingin belajar otodidak, ngga perlu menunggu dosen setiap mo kuliah, sementara yang ditunggu belum tentu hadir.