Thursday, July 26, 2007

(tunggu) banjir lagi...

25 juli 2007
aku sangat senang ketika pulang ke sengkang, banjir yang melanda kampungku mulai surut. halaman rumah mulai mengering. telah dua hari bunda dan adekku memulai kerjaannya menenung helai demi helai benang menjadi sarung yang indah. sebulan lebih mereka tak bekerja, hidup seadanya tanpa ada pemasukan sedikitpun.
adikku senang, ia bisa kembali mengumpulkan uang untuk biaya sekolahnya nanti. dua tahun lalu adekku keluar dari sekolah karena bunda tak mampu lagi membiayai sekolahnya. bulan 12 nanti adekku mau ikut paket C katanya agar ia bisa memiliki ijasah SMU dan bisa belajar kembali.
aku tak punya banyak waktu untuk mendengar ceritanya. setelah cape semalam naik bus dari makassar aku harus kembali lagi. aku belum menyelesaikan tetek bengek perkuliahanku lagi setelah aku cuti kemarin.
bagian belakang kempungku masih terendam air. di jalan-jalan desa yang lebih tinggi nampak tumpukan kayu, kandang ayam dan barang lainnya. air agak kecoklatan namun sedikit keruh, tak layak untuk di konsumsi, namun masyarakat tetap menggunakannya. semua masyarakat menggunakan air tersebut untuk konsumsi rumah tangga mereka.
meneydihkan sekali. kondisi seperti ini selalu terjadi hampir setiap tahun.
"air kembali neik" kata adekku pagi itu.
dalam perjalanan pulang ke makassar, aku menyaksikan kejadian menyedihkan di daerah tanru tedong sidrap. air menggenang di halaman rumah, sawah, sekolah, masjid, hampir satsatu kecamatan terendam banjir bercampur lumpur. masyarakat meratapi kesedihannya disisi jalan raya. banyak sekali kerusakan yang terjadi. aku sendiri tak habis pikir. jam 12 tadi malam aku lewat daerah ini namun tak ada kejadian apa-apa. hujan juga tak turun subuh tadi.
"air ini dari mana ya...."aku terus bertanya-tanya sendirian.
sedih...aku sangat takut, debit air danau tempe akan bertambah lagi. rumahku akan terendam air, dan orang tuaku tak bisa lagi melanjutkan kerjanya. banyak orang yang menderita.
aku juga tak habis pikir kok pemerintah dengan mudahnya memberi izin pada perusahaan-perusahaan asing untuk mengeksplotasi kekayaan alam yang ada di negeri ini. aku ngebayangin gimana kalo nanti palopo dan toraja telah resmi jadi tambang emas. banjir mungkin akan lebih parah...
ntah ada dimana nurani pemegang kekuasaan, tidakkah mereka tergerak hatinya melihat penderitaan rakyat yang tak ada habis-habisnya.
siapa yang bertanggung jawab dan harus disalahkan.
apakah alam yang terus mencari keseimbangannya, ataou pemerintah yang tak becus mengurus rakyatnya, ataukah ada faktor lain??????????///

No comments: