Sunday, January 28, 2007

sekolah alternatif

cape...banget.
Tapi menyenangkan bisa menghabiskan sore bersama anak-anak jalanan.
Ntah apa yang tepat untuk mereka.
Buat aku sih bukan anak jalanan.
mungkin karena mereka selalu menghabiskan waktunya dijalan kali ya...
danau tempat mereka ngumpul setiap minggu sore. dua puluhan anak-anak mulai dari yang tidak sekolah hingga anak kelas enam SD. pertamanya hanya ada aku dan kak dedy, juga lima anak-anak itu. menemani mereka manjat pohon. mau ambil buahnya. tapi ngga jadi tangganya runtuh. kasian juga. tapi mereka bukan anak manja. dengan sebilah bambu anak itu bisa turun.
ngga lama niar muncul dengan puluhan anak-anak lainnya. ngga tau gimana ia membawa anak-anak itu. kami bertiga menghadapi piluhan anak kecil. biar ngga terlalu kerepotan, kami membagi tiga anak-anak itu. niar dengan anak-anak yang belum sekolah dan ngga tau membaca. aku dengan putri-putrinya yang udah tau membaca. terus kak ded dengan anak laki-laki. tapi masih susah membuat mereka tenang. ribut, berkelahi, mengganggu sekelompok mahasiswa lainnya yang sibuk kajian.
susah membuat mereka nurut.
aku senang bersama mereka, bernyanyi, main, nelajar membaca, berhitung semuanya dengan senang hati.
aku bisa tertawa bebas.

Friday, January 19, 2007

Indonesiaku sayang

Sampai kapan...indonesia lepas dari semua masalah yang dihadapinya.
pergantian tahun baru Islam semakin dekat. aku berpikir apa yang akan terjadi?apa akan seperti taon baru kemarin, bencana datang berentetan. kasus flu burung yang telah merenggut sekian nyawa, kapal tenggelam, adam air yang belum ditemukan.
Ada harapan tersimpan...bukankah kita harus selalu optimis.
taon baru selalu melahirkan harapan.
akan hidup yang lebih baik.

Rakyat yang semakin dimiskinkan, aku pernah diskusi dengan seseorang, ketika menikmati malam di tepi losari.
"mereka bukan orang yang malas" ucapku ketika melihat beberapa anak-anak masih mengais sampah, mencari botol-botol bekas di pinggir losari.
iya...bagaimana mungkin petani yang setiap hari berangkat sebelum matahari terbit dan kembali ketika mentari beranjak ke barat. tapi kehidupan mereka tetap tak berubah. anak-anak jalanan yang dengan semangat mau belajar tapi tak punya kesempatan karena hidup yang terlalu keras. mereka harus berpikir bagaimana mendapat makan hari ini, bukan sekedar bermain di mall, main PS, komputer dan menjadi anak manja.
Mereka anak-anak yang kuat.
siapa yang memiskinkan siapa...
apa mereka yang memiskinkan dirinya sendiri. tidak...aku tau mereka bukan orang-orang yang malas. mereka pekerja keras.
siapa yang menutup kran-kran kehidupan mereka.
Pemerintah yang tak becus, lebih memilih menaikkan tunjangan dewan ketimbang memberikan uang itu pada rakyat miskin. siapa yang hendak di sejahterahkan anggota dewan agar tutup mulut atau rakyat yang sedang menangis.

Tak ada perlawanan karena mereka terbungkam.
mahasiswa saja kehilangan nilai. mereka terbungkam dengan skorsing dan penjara.

Thursday, January 18, 2007

Ketika Rokok Menggerogoti Manusia

Beberapa hari aku nginap di PKM, rindu sama teman-temanku membuatku tergerak pulang. Seminggu tak ketemu mereka dan merasakan indahnya sebuah keluarga. Didalam sangat ramai, ada tamu rupanya. Aku langsung masuk kamar dan menyimpan tasku, mengambil bantal dan berbaring depan TV. Aku selalu punya kebiasaan menonton TV bersama yang lain kalo pulang.

Aku merasa aneh, asbak rokok yang biasanya tergelat begitu saja depan TV kini telah berpindah tempat, ia telah disimpan dibawah lemari, dan telah berdebu. Tak ada asap rokok hari ini. Aku kemudian bertanya kenapa asbak itu disingkirkan???ternyata temanku yang merokok telah berhenti dengan terpaksa.

“kamu memilih muntah darah atau berhenti merokok” pesan dokter katanya.

Aku tentu saja sangat senang, akhirnya ia bisa juga berhenti merokok, rokok tel;ah memperparah penyakit asmanya. Aku jadi teringat kemarin abang yang sakit sampai pingsan karena asmanya kambuh. Aku sih cuek bebek walaupun khawatir banget, cuman sempat bilang “makanya jangan merokok” tapi ia ngga kapok-kapok juga. Abang hampir tiap minggu penyakitnya kambuh dan kalo udah gitu semua akan panik…nyari obat sampe mo dibawa kerumah sakit. Iya…benar rokok memicu asma.

Sangat susah menemukan tempat yang kita bebas dari asap rokok, tapi paling ngga dirumahku asbak rokoknya sudah disimpan. Di makassar kawasan bebas asap rokok baru satu yang aku tau, di fakultasku sendiri FKM. Kalo ke FKM dan kedapatan merokok maka siapapun ia harus merogoh kocek, Rp. 50.000,- lumayan berat kan! Semoga suatu hari tempat-tempat umum di makassar akan dijadikan kawasan bebas asap rokok, berbeda dengan Jakarta dan beberapa kota besar di Jawa mulai memberlakukan kawasan bebas asap rokok di beberapa tempat umum dengan memberikan denda yang memang cukup besar.
Merokok di tempat umum merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Orang dengan seenak hati merokok di bus, pete-pete atau tempat umum lainnya dan itu sangat mengganggu sirkulasi udara sehingga kadang kita harus rela terbatuk-batuk atau sesak nafas. Setiap ada rapat apalagi sampe tengah malam, teman-teman cowok susah banget untuk ngga merokok, banyak alasanlah, dingin, ngga bisa berpikir. Ia ngga sadar kalo itu udah menyakiti temannya sendiri.

Rokok tak ubahnya dengan napza yang membuat manusia mengalami ketergantungan. Mencoba akan membuat kita ingin dan ingin lagi, untuk selanjutnya ketagihan dan tentu saja akan tergantung. Betapa tak enaknya hidup tanpa rokok. Ketika kita mengatakan bahwa merokok adalah pilihan hidup. Saya sepakat, tapi orang-orang-orang yang ada disekitar anda juga punya hak untuk tidak ikut merokok dan menikmati udara yang bersih. Kita juga harus berpikir dengan orang yang ada didekat kita, apa kita tidak sedang menyakitinya, bahkan mungkin membunuhnya secara perlahan. Perlu diketahui bahwa bahaya perokok pasif jauh lebih besar dari pada yang aktif. Orang yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dua kali lipat dibanding orang yang merokok.

Ketika aku PBL II di bantaeng dan berdiskusi masalah rokok, seorang bapak bertanya padaku tentang ayahnya yang perokok dan sampai saat itu belum pernah sakit, sementara ibunya yang tak menyentuh rokok malah terkena osteoporosis. Aku tersenyum dan menjawab kalau itu salah satu bukti kalau rokok tak hanya membunuh perokoknya tapi juga orang-orang yang ada di dekat kita.

Menurut data WHO jumlah penduduk dunia yang merokok, sekitar 1,1 juta jiwa dan 4 juta diantaranya meninggal dunia., sedangkan menurut data SKRT 2002 jumlah perokok aktif di Indonesia 75% dari jumlah penduduk yang ada. 44% diantaranya berusia 10-19 tahun. Dikatakan bahwa hampir 75% perokok dunia berasal dari Negara berkembang. Indonesia sendiri berada diurutan keempat jumlah penduduk yang merokok dengan jumlah sekitar 141 juta orang dengan korban 57 ribu perokok meninggal setiap tahun dan sekitar 500 ribu. Orang sering bertanya belum ada yang meninggal karena rokok. Tentu saja karena rokok bukan virus ganas yang langsung menyerang begitu saja dan mematikan penggunanya. Rokok adalah factor resiko berbagai penyakit yang dengan perlahan sampai berpuluh-puluh tahun dan itu lewat berbagai penyakit.

Asap rokok dapat dikatakan sebagai pabrik kimia berjalan, setiap merokok disa tu tempat terutama tempat umum maka akan menghasilkan lebih 4000 zat kimia , mulai dari tar, nikotin, arsenic (racun serangga), cadmium (bahan pembuat Accu), dan zat lainnya . 25 diantara zat-zat tersebut bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Menurut laporan WHO 2002, di antara negara-negara industri yang menganggap merokok adalah hal umum, merokok diestimasikan 90 persen menyebabkan kanker paru-paru pada pria, dan sekitar 70 persen menyebabkan kanker pada wanita. Selain itu dapat menurunkan tingkat kesuburan perempuan, juga dapat menyebabkan kemandulan, sedangkan untuk perempuan hamil, kelahiran bayi lebih awal dengan berat badan yang rendah

Di negara-negara industri ini sekitar 56-80 persen adalah penyakit pernafasan kronis dan sekitar 22 persen penyakit kardiovaskular. Rokok mengakibatkan penyakit hampir diseluruh bagian tubuh mulai dari ujung kaki hingga kepala. Mulai dari timbulnya plak gigi hingga osteoporosis. Memang pada setiap bungkus rokok selalu ada peringatan tentang bahayanya, tapi itu hanya sebagian kecil saja. Perbedaan perokok pasif dan aktif, bahwa pada perokok aktif asap yan mereka isap masih akan disaring sedang pada perokok pasif mereka langsung mengisap asap sisa dari perokok aktif. Nah disini bahaya yang ditimbulkan dua kali lebih berat.

Dihubungkan dengan relasi ketidakadilan gender hari ini, juga ternyata rokok menjadi salah satu pelecehan yang dilakukan kaum laki-laki pada perempuan. Untuk perempuan masih banyak tanggapan bahwa merokok adalah hal yang tabu, itu dilakukan oleh wanita-wanita nakal, atau pekerja seksual. Sungguh ini sesuatu yang tak bisa dibenarkan begitu saja, rokok bukan sebuah ukuran nakal, terpelajar, terhormat atau tidaknya seorang perempuan. Toh rang-orang tua dulu juga banyak yang merokok, dan sebagian menyirih. Mereka sama saja mengkonsumsi tembakau.
.
November 2006

Wednesday, January 17, 2007

kali ini ke DPRD

"tolak PP No. 37 tahun 2006"
"peraturan itu tidak berpihak pada rakyat miskin, tapi mensejahtrahkan elit-elit tertentu"
Kembali melanjutkan aksi kemarin, kali ini titik aksinya ngga di pintu satu lagi tapi udah bergerak ke gedung mewah dan masih baru di dekat tol reformasi. dari jam 9 duduk di tugu nungguin kawan-kawan bergabung. seperti biasa secara bergantian kami orasi.
Korlap sepertinya mulai kehilangan suara, dari kemarin ia terus berkoar-koar menyatakan penolakan pada PP no 37 tersebut.
ketua BEM FKM juga datang, lama ngga ketemu di aksi.
kali ini selain petaka telah ada spanduk besar terbentang, tentunya berisi penolakan. setelah massa terkumpul kami bergerak ke pintu satu, disana salah satu mobil ditahan dan tentu saja akan membawa kami ke tol reformasi.
lawan...lawan...lawan dan menang
"hancurkan resim penindas rakyat...."
sambil berjalan lagu-lagu perjuangan terus terdengar.
lagu yang membakar semangat kami, jas merah digunakan beberapa orang dari lembaga. bukti eksistensi kalo lembaga masih ada.
massa aksi sekitar 30 orang dari berbagai lembaga. mereka akan menyuarakan aspirasinya di gedung DPRD yang sejuk.
di depan gedung DPRD beberapa polisi dan penjaga telah menanti, ah masa bodoh, masuk saja...dan kembali berorasi di dalam sana.
"jangan injak rumputnya" seorang pegawai memperingatkan kami.
ehm...rumput aja dijagain, kemungkinan di import dari luar dan tentu dengan harga yang wah. tempatnya sejuk banget, walau kami tidak berada di dalam gedung. ini hanya halaman bung, tapi tak jauh beda dengan ruang ber-AC. gila banget....
beberapa lama menunggu belum ada yang keluar, dan tentu tak semuanya. katanya mereka lagi rapat, ntah membahas apa.
palingan bahas gimana caranya dapat menguras rakyat.
seorang wakil keluar, ntah dari fraksi mana, aku lupa, yang jelas katanya dulunya ia dosen.
kami berdialog beberapa saat, tapi seperti biasa janji-janji yang tak akan tersampaikan.


pernyataan sikap:


TOLAK PP 37 2006 TENTANG KENAIKAN TUNJANGAN ANGGOTA DPR

Mencermati fenomena kebangsaan yang hadir belakangan ini sungguh merupakan hal yang begitu memilukan. Berbagai persoalan yang muncul telah mengaburkan orientasi dan nasib kehidupan Rakyat Indonesia. Kebijakan Negara ternyata tidak mampu menjawab persoalan mendasar kehidupan kita. Belum habis penderitaan Rakyat lewat kemiskinan, pengangguran, akses pendidikan mahal, biaya kesehatan tinggi, bencana alam, korupsi yang masih merajalela, sekarang kita diperhadapkan pada regulasi yang justru kian memperparah keadaan. Hal ini disebabkan oleh perumusan dan penetapan PP 37 2006 tentang kenaikan tunjangan anggota DPR.
Secara prinsipil tidak pernah ada alasan rasional bagi rezim SBY-JK untuk menelurkan kebijakan tersebut. Lewat keputusan ini akan terjadi pemborosan dan pencurian uang Negara. Karena besarnya kenaikan tunjangan tersebut sangatlah tinggi. Jika dikalkulasikan secara keseluruhan akan mencapai 2 sampai 4 trililiun! Sungguh jumlah yang sangat fantastis. Sedangkan secara personal tiap anggota DPR akan menerima sekitar 6 sampai 15 juta tiap bulannya. Pada saat yang sama untuk ketua dan wakil ketua mendapat 20-30 juta. Dana ini menurut pemerintah akan dialokasikan untuk pembiayaan tunjangan komunikasi pada konstituen dan dana operasional. Jelas fakta ini mencerminkan keserakahan para wakil Rakyat. Mereka ternyata lebih sibuk mengemis dan memperkaya diri dibanding memperhatikan kesejahteraan Rakyatnya. Sementara dipihak lain rakyat terus diwajibkan untuk membayar pajak yang malah hasilnya tidak pernah sampai dinikmati secara keseluruhan justru dana pajak itu dicuri secara halus dan diam-diam lewat pemberlakuan PP 37 2006 ini.
Kita dapat menganalisis kebijakan ini dalam 3 aspek. Pertama secara politis, ini membuktikan bahwa pemerintahan sby-jk lebih berpihak dan menuruti lobi politik yang terbangun antara kelompok legislative dan eksekutif. Sehingga kesan adanya pencapaian motif politik dari kelompok tertentu sangatlah kuat. Mekanisme politik yang berjalan sungguh amburadul dan penuh kemunafikan. Kedua secara ekonomi, ini adalah bentuk nyata kebijakan yang sangat memboroskan uang Negara. Seharusnya seluruh anggaran dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat. Jika pemerintah bisa lebih arif, dengan jumlah sampai triliunan rupiah tersebut bisa saja dialokasikan untuk biaya pendidikan, kesehatan atau membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian janji-janji pemerintah untuk memperbaiki kehidupan tinggal mimpi dan omong kosong belaka. Yang ketiga, secara social ini semakin menunjukan kemana pemerintah sekarang lebih berpihak. Negara tidak mampu lagi berdiri diatas kepentingan rakyat. Keberpihakan rejim sby-jk malah tertuju pada elit-elit politik tertentu. Jika melihat kondisi objektif dan kebutuhan mendasar rakyat, kenaikan tunjangan ini tidak akan menyelesaikan apa-apa. Penumpukan kekayaan terjadi pada para pejabat Negara. Selain itu tidak ada sensisvitas atau kepekaan social dari pemerintah terhadap nasib rakyat yang masih sengsara. Seharusnya mereka menunjukan keprihatinan dan tindakan nyata untuk merespon persoalan bangsa.

Oleh karena itu, kami dengan ini menyatakan :

1. menolak secara tegas pemberlakuan PP 37 2006 tentang kenaikan tunjangan anggota DPR.
2. mendesak pada pemerintah untuk segera merealisasikan 20% dari APBN untuk sector pendidikan.
3. mendesak pemerintah untuk memutuskan hubungan dengan IMF, World Bank, CGI, WTO,dan lembaga donor lainnya karena akan terus menambah utang Negara.
4. menyatakan mosi tidak percaya pada pemerintahan SBY-JK.


FRONT PERJUANGAN MAHASISWA UNHAS (FPMU)
BEM FE-UH, BEM FS-UH, UKPM-UH, LIPSTIK-UH, FAM-UH,BEM Ekstensi FE-UH, BEM FK-UH, BEM FKG-UH, BEM FISIP-UH, HMI Kom.FE-UH, HIMAJI, IMMAJ-IMA FE-UH

"mereka di rampas haknya...
tergusur dan lapar...
bunda relakan darah juang kami
untuk membebaskan rakyat"

lagu darah juang mengakhiri aksi di gedung DPRD, kami kembali ke tol reformasi dan membagikan sisa selebaran.

tolak PP no.37 tahun 2006

jam 10 pagi, UKPMku telah sepi. Aku menyimpan ransel butut, berisi beberapa lembar pakaian yang hendak di cuci. Berjalan sendirian ke tugu megah UNHAS, disana telah ada beberapa kawan-kawan menunggu. Seseorang dengan megaphone terus mengajak pengguna jalan agar bergabung menolak PP No.37 tahun 2006. pusing juga liat pemerintah ambil keputusan kaya' gitu. bangsa kita dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, kok bisa-bisanya anggota Dewan lebih sibuk ngurus kenaikan tunjangan. sementara rakyat semakin banyak yang kelaparan, semakin banyak yang nganggur, ngga sekolah, belum lagi yang sakit, kena bencana.
kawan-kawan satu persatu datang. duduk di bundaran tugu. ternyata tugu ini asyik juga untuk aksi. paling ngga selain untuk gagah-gagahan tugu itu punya fungsi juga untuk mahasiswa...he3x. massanya lumayan juga. biasanya kami paling banyak 10 orang, kali ini 2x lipatnya. syukur...........masih ada anak muda yang mau melawan, walau ngga sebanding dengan mahasiswa UNHAS yang ribuan.
mahasiswa mulai kehilangan jati diri. mereka tak ubahnya dengan siswa sekolahan. harus tunduk pada dosen dan birokrat. mo jadi apa nantinya kalo kita harus terus mengikuti kemauannya yang kadang ngga berpihak pada mahasiswa
PP tersebut harus kita tolak bersama, masih banyak yang seharusnya dipikirkan oleh anggota dewan kita, juga dana yang dibutuhkan untuk mensejahterahkan rakyat. anggota dewan ada untuk rakyat demikian juga pemerintah, bukan malah untuk menyenangkan mereka dan melupakan kebutuhan rakyat.

Thursday, January 4, 2007

awal 2007

Taon Baru....
Udah lewat beberapa hari sih, tapi ngga pa-palah, "HAPPY NEW YEAR"
gimana dengan taon ini ya...heran, Indonesia terus dirundung masalah, bencana kayaknya sayang banget ama bumi indonesia. gimana ya...?Kasian banget masyarakat miskin terutama.
Aku juga sedih, awal taon apes banget, mulai dari kabar kalo kakakku sakit di pontianak, keluargaku panik banget...sampe ngga bisa tidur, lebaran idul adha jadi ngga seru. Semuanya pada sedih, bunda, dan saudara-saudaraku, aku juga. Kakakku udah diminta kembali ke sulsel tapi gimana ya...aku sih belum berani memintanya pulang. Cuaca sangat buruk awal januari ini, beberapa kapal mengalami kecelakaan sampai hari ini udah banyak korban yang berjatuhan, belum lagi pesawat adam air yang hingga hari ini belum ditemukan.
Ada sebuah email yang masuk, katanya kondisi pesawat adam air emang sebenarnya udah ngga layak pake. udah kebiasaan kali ya...masyarakat kan banyak yang suka pake barang bekas, yang jelas masih bisa kepake. Termasuk pesawat kaya'nya, apalagi dengan biaya yang murah dibandingkan penerbangan yang lainnya, kan beda banget harga yang ditawarkan apalagi kalo dibandingkan dengan garuda. orang kan suka nyari yang murah.

Nyebelin lagi kondisi kampus, hari ini aku ada seminar...setelah semalam menyelesaikan laporan karena informasinya mendadak banget kalo hari ini harus seminar, padahal aku belum lagi penarikan dari tempat magang. ya...udah sistem kebut semalam terjadilah. Parahnya setelah semalam begadang, komputernya ngadat, flashdisk ngga bisa terbaca. Segala macam cara diusahakan hingga akhirnya hampir pasrah, mungkin udah nasib dapat nilai 'error'. Akhirnya jalan terakhir ngasih masuk file itu ke disket (pake cara lama), setelah itu berangkat ke kampus ama temanku( malam ini aku ngga nginap dirumah).
Sampe kampus dosennya udah masuk, kamipun nyari ruangan, katanya di ruang seminar, jadilah kami menunggu disana, mau buka pintu tapi terkunci, sedang ngga ada satu Hp pun yang aktif. Kami kembali lemas, akhirnya milih jalan lain, memperbaiki kembali laporan itu.
Setelah selesai dan teman-temanku udah berkeliaran diluar, mereka cerita kalo ruangannya udah dipindahin, dan tentu saja kami menunggu di tempat yang salah. Teman kelompokku jengkel, kok ngga ada sih satupun yang sms kami kalo tempatnya udah dipindahin.
Dosennya katanya lagi badmood, jadinya kami tunda ketemu dosennya. katanya seminar dipercepat karena ia mo keluar negeri.
Ngga tau kenapa aku semakin ngga tahan dengan kondisi perkuliahan, semakin tak bisa dimengerti.
aku malas banget jadwal final berubah terus, aku sadar kok kalo aku emang malas ke kampus, tapi sistem yang ada juga ngga aku suka.

Andai bisa aku ingin belajar otodidak, ngga perlu menunggu dosen setiap mo kuliah, sementara yang ditunggu belum tentu hadir.