Friday, December 26, 2008
kesehatan gratis
masyarakat menyambut gembira, di pinggir jalan yang telah ditimbuni kami bercerita. seorang bapak bercerita tentang warga di kampung itu yang habis melewati persalinannya. katanya mereka diminta puskesmas membayar biaya persalinannya. 260ribu, jumlah yang tak sedikit buat keluarga itu. "suaminya hanya tukang becak"ujar bapak itu, aku tak sempat menanyakan namanya.
nada penyesalan telah memilih pada pemilu kemarin terdengar. "katanya kesehatan dan pendidikan gratis, tapi buktinya masih bayar"
Dalam pasal 34 pada ayat 1 menyatakan bahwa "fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara" dan pada ayat 3 "negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas umum yang layak". juga telah ada perda tentang JAMKESDA. aku juga tak mengerti kenapa pihak puskesmas harus meminta bayaran dari pasien, padahal tinggal mengajukan jumlah biaya ke pemda.
masyarakat miskin adalah masyarakat yang tak berpendidikan, sehingga seringkali harus dibodoh-bodohi oleh sistem yang ada. seingatku, puskesmas di wilayah makassar telah di gratiskan sejak beberapa tahun lalu. ntahlah kesalahan ini harus dilimpahkan kemana, masyarakat yang jadi korban atau oknum atau pada pemerintah???
lelah...
padahal biaya pendidikan semakin mahal. Kemarin RUU BHP telah disahkan,ntah apa landasan anggota Dewan yang (katanya)terhormat. aku tida habis pikir, gimana mungkin anggota dewan bisa membuat peraturan yang tumpang tindih.anak muda Indonesia mempunyai hak mendapatkan pendidikan yang layak, dan pemerintah yang harus menyediakannya, tapi pendidikan telah dikomersilkan.
sebulan lebih proposalku mendekam di file komputer,selalu saja ada masalah. komputer, print, hingga dana yang selalu minim. ahh...rasanya ingin istirahat dari segala aktifitas, pulang kampung dan terlelap dalam buaian bunda.
aku tau itu tak akan menyelesaikan masalah. tapi aku sangat lelah...
Thursday, December 4, 2008
malah BBM jadi langka, dan masyarakat semakin tersiksa.
penurunannya emang politis kok, menenangkan masyarakat...
Thursday, November 6, 2008
miskin bukan pilihan
apa aku pernah memilih untuk sakit dan terbaring lemah di rumah sakit?
aku tak tahan terbaring di rumah sakit besar namun tak seorangpun yang peduli padaku. dokter-dokter itu ada dimana, ketika aku kesakitan.
aku tak pernah memilih tinggal di kolong rumah kumuh dan hidup dengan bibit-bibit penyakit yang menyerang tubuhku.
aku tak pernah memilih kelaparan, hingga daya tahan tubuhku lemah dan pingsan ketika memungut kaleng minuman kalian, yang seenaknya membuang sisa makanan, tanpa berpikir betapa aku membutuhkannya.
aku tak memilih berhenti sekolah, hingga aku tak bisa baca tulis dan kalian seenaknya membodohiku.
aku tak pernah memilih hidup miskin, melainkan kemiskinan ini buatan kalian.
masa kecil yang harusnya untuk belajar, bermain, tertawa, harus kuhabiskan dengan tangan tengadah...
tapi aku bahagia,walau kalian menghinaku...
aku bahagia karena aku tak perlu merengek manja pada orang tuaku,untuk dibelikan sepatu dan baju baru."
ntah apa nama tulisannya, aku hanya belajar menempatkan diri seperti Fardi yang harus terbaring lemah di RS."De' aku tau kamu pasti kuat melawan penyakitmu"
Wednesday, October 29, 2008
Laskar Pelangi
Salah satu hasil karya anak bangsa yang menggugah lebih dari sejuta masyarakat Indonesia. Bahkan SBY JK pun kembali menonton pemutaran film tersebut di bioskop bersama 13 menteri lainnya. Tak mau kalah dengan orang Nomor 1 negeri ini, pemegang kursi tertingi di UNHAS juga mengadakan nonton bareng dengan 1000 guru, 1000 mahasiswa, 1000 anak yatim piatu dan 1000 dosen. Selain itu Rektor UNHAS juga mencari sosok Lintang yang akan diberikan beasiswa. Hal tersebut juga menggugah hati Riri Riza dan Mira Lesmana sehingga rela ke Makassar untuk nonton bareng di salah satu Mall yang terletak di wilayah pendidikan Tamalanrea, dengan biayanya sendiri.
Namun apakah nonton gratis yang diberikan Rektor meningkatkan pamornya bahwa ia peduli pada rakyat miskin, seperti Lintang di Belitung ataupun Lintang yang ada di seantero Indonesia?
Tak jauh beda dengan para politikus yang sedang gencarnya menaikkan pamor, walaupun hal tersebut toh berbanding terbalik. Gugahan hati yang dibuat Rektorat tak membuatnya menggagalkan BHP, mungkin lupa atau pura-pura lupa bahwa UNHAS sekarang tak jauh beda dengan SD PN Timah yang biaya pendidikannya begitu mahal dengan fasilitas lengkap yang toh tak menjamin bagusnya mutu pendidikan. Tanpa fasilitas pun sekolah Muhammadiyah Gantong bisa meraih juara karnaval ataupun cerdas cermat.
Seharusnya pemegang kursi tertinggi di UNHAS tergugah jika pendidikan yang ada di UNHAS sekarang tak lagi berpihak pada Lintang. BHP adalah momok yang menakutkan dan membuat Lintang –Lintang lainnya tak dapat menikmati pendidikan dan meraih mimpinya.
Walaupun demikian siapapun tak akan mampu membunuh mimpi-mimpi kita. Pendidikan tak harus diperoleh dari bangku perkuliahan. Kualitas kita tak dilihat dari bagusnya IPK yang ada ataupun gelar sarjana yang akan diraih nanti. Kita hanya butuh Skill dan semangat…
Menonton Laskar Pelangi membuat sebagian besar penontonnya menitikkan air mata, padahal tanpa sadar disekeliling kita terdapat banyak Lintang yang tak bisa menikmati pendidikan. Pemulung yang masih sangat kecil, anak-anak usia sekolah yang menghabiskan waktunya di kampus menjual jalangkote’, manisan, semuanya adalah sosok lintang dalam keseharian kita. Laskar pelangi mengingatkan saya pada beberapa perjalanan . PBL Bantaeng, Survey di Bone ataupun baksos matteko, Kassi-kassi, katalassang, Takalar semuanya adalah potret buram ketidakadilan pemerintah kita.
Pemerintah yang harus pertama kali disalahkan, karena tak pernahnya berpihak pada rakyat kecil. Pemerintah tak lebih dari Kapitalis besar yang menjadi musuh buat aku, kita ,mereka, musuh buat Lintang, juga masyarakat Indonesia lainnya.
Friday, October 17, 2008
Air....
semalam (kembali) nunggu air,tapi hasilnya nihil banget. bukan hanya aq ataupun teman-temanku di rumah yang ngeluh.
air adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat, bahkan lebih penting dari makanan. sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. beberapa jam saja tak mendapat asupan air maka tubuh akan dehidrasi dan bisa mempengaruhi kestabilan tubuh kita. bukan hanya manusia, semua makhluk membutuhkan air untuk bisa bertahan hidup.
aq malas nulis, malas baca, malas keluar, malas beraktifitas karena ga ada air...
Tuesday, October 14, 2008
Friday, October 10, 2008
di Radio
lama ga nyiar, akhirnya kemarin bisa juga cuap-cuap di udara.
Sunday, October 5, 2008
MET IDUL FITRI 1429H
Taqabballallahu Yaa Karim...
Maapin sgala khilaf aQ ya...
Wednesday, September 17, 2008
Bikin Hancur Pendidikan
Akhirnya kuliah hari ini usai sudah. Setelah dosennya keluar, aku juga meninggalkan kelas itu. Tak ada lagi yang membuatku bertahan lama ditempat ini. Tak ada teman, lagi pula telah waktunya memenuhi panggilan Tuhan. Samar…tapi membuatku lebih kuat memilih kembali ke PKM. Dari jauh salah satu petinggi lembaga kemahasiswaan menghadiahkan senyumannya. Tepat di depanku ia berhenti. Pertanyaan biasa ketika lama tak bertemu seseorang.
“gimana kabarnya, kanda?” panggilan yang mulai terasa aneh bagiku.
“biasa aja”
Akhirnya menemaninya cerita. Ia menanyakan aktifitasku di luar kampus. tak ada jawaban yang pasti. Aku tak punya kesibukan akhir-akhir ini, selain menghabiskan waktu di taman belakang Pers.
Ia bercerita tentang BLU yang tak lama lagi akan diterapkan, juga bertanya padaku, kenapa tidak bias menerima BHP.
Aku tak pernah sepakat dengan BHP. Seperti plesetannya kawan-kawan BHP itu Bikin Hancur Pendidikan. Apa yang bias aku dapat dari BHP selain perasaan jengkel dan marah karena sekian banyak orang yang tak lagi bias sekolah. Teringat ade’ku yang ketiga. Waktu pulang awal puasa kemarin, giliran dia yang mengeluh semakin tingginya pembayaran SPPnya, belum kewajiban membeli buku paket dari guru. SPPnya sekarang hamper sama dengan SPP mahasiswa UNHAS non Exact. Diluar pungutan-pungutan lainnya. Anak tetanggaku juga tak jadi melanjutkan sekolah karena membayangkan tak akan mampu membiayai pendidikan anaknya. Kalau demikian pendidikan itu untuk siapa???untuk orang-orang berduit, untuk pejabat , untuk mereka yang berkuasa.
Menurut gadis itu. Sudah saatnya kita menerima BHP, untuk urusan lainnya kita harus mencari jalan keluar agar semuanya bias terwadahi. Katanya perjuangan menolak setiap kebijakan pemerintah out tak akan membuahkan apa-apa. Hanya lelah dan cacian hingga mulut berbusa, namun tak aka nada yang peduli. Perubahan harus oleh banyak orang, tidak dari segelintir orang.
Pernahkah perubahan itu berjalan singkat. Indonesia butuh 52 tahun untuk menumbangkan rezim Soeharto, bukan dalam waktu sehari, sebulan ataupun setahun. Dan haruskah kita berpangku tangan menunggu keajaiban dating. Esok pendidikan di Indonesia telah gratis. Esok tak ada lagi orang yang tak menikmati pendidikan karena ia miskin…
mimpi yang tak akan pernah ada…
Kalau setiap orang harus membayar mahal untuk pendidikannya, dan jika setiap orang tak lagi bias menikmati kekayaan di negerinya sendiri, tak lagi ada gunanya Pembukaan UUD 45 juga UUDnya sendiri.
Lantas apa yang menjadi dasar pembuat kebijakan itu, selain memberikan kepuasan bagi mereka karena melihat anak-anak itu menangis tak bisa menikmati pendidikan lagi…
RAMADHAN
Kesederhanaan itu kemana?
“met datang dalam penerbangan RAMADHAN AIR Nomor penerbangan 1429 H dengan tujuan TAQWA. Para penumpang harap mengencangkan sabuk PERSAUDARAAN dan menegakkan kursi IMAN, penerbangan ini bebas asap PERSELISIHAN perjalanan di tempuh selama 30 hari, atas nama seluruh awak kabin yang bertugas, kami sekeluarga mengucapkan “MOHON MAAF LAHIR dan BATHIN”
“bila candaQ membuat luka, bila janjiku terbatas lupa, bila hatiku salah menduga, hanya ada 1 kata yaitu , maaf…”Marhaban yaa RAMADHAN’ Maafin ya…sobat;>”
“teman.maapkan aku, atas segala kesalahan yang akusengaja/tidak. Selamat menunaikan ibadah puasa romadon.”
Ramadhan telah datang, menyabangi kita semua setelah 11 bulan lamanya bebas makan-minum. Bulan penuh ampunan demikian ceramah uztads.
Ramadhan penuh belanja, demikian sebuah MADING memuat tulisan untuk edisi terbarunya. Tak bisa disalahkan, bahkan kita bias mengangguk-angguk tanda setuju. Pada bulan ramadhan pusat perbelanjaan (Mall) kebanjiran pembeli. Masyarakat berbondong-bondong menguras isinya hingga pemilik modal akab tertawa bahagia menyaksikan pembeli yang lupa pada hakekat ramdhan.
Ramadhan yang seharusnya mengajarkan kita pada kesederhanaan, merasakan lapar yang di derita kaum dhuafa telah beralih. Justru ramadhan menjadi tempat peristirahatan dimana kita hidup berfoya-foya.
Kesederhanaan itu telah hilang, berganti dengan pola konsumtif yang berlebihan. Kita tak lagi sadar ramadhan adalah tempat mensucikan diri, tapi lebih sebagai ritual agama yang harus dipenuhi, tanpa bias memetik hikmah yang ada di dalamnya.
“MARHABAN YAA RAMADHAN….semoga kita bias mengisinya dengan kesederhanaan dan hati yang lapang. Tak lebih dari pesan singkat (SMS) yang membahagiakan pemilik operator telekomunikasi.
Monday, September 8, 2008
Tentang BKM
lama tak mendengar berita BKM,mungkin saja dananya sudah cair, dan dinikmati oleh kita yang tak sepantasnya menerima dana tersebut.
Btw...sebuah tulisan tentang BKM masih berdiam diri di folderku...aku copy aja dan posting disini. Hanya cuap-cuap yang ga' jelas...
Uang Tutup Mulut Buatmu…
Mendadak BKM akan digulirkan pemerintah. Setiap universitas baik negeri maupun swasta mendapat jatah 10% dari jumlah keseluruhan mahasiswa. Dana ini didapat dari pemotongan subsidi BBM. Bagi sebagian orang menganggap dana ini tidak jauh beda dengan dana BLT. Masyarakat diberikan dana untuk meringankan bebannya, namun tak tepat sasaran. Rakyat berusaha dibodohi dan membentuk opini public kalau kenaikan BBM adalah hal yang wjar yang harus diterima. Kalau sebelumnya pemotongan subsidi BBM digunakan untuk Raskin, Jamkesmas, dana BOS, dan BLT, belakangan muncul BKM yang dari awalnya tidak termasuk dalam program pemerintah. Dana ini terkesan uang tutup mulut. Agar kita bungkam dan juga menerima kenaikan BBM. Toh menerima BKM sama saja dengan menerima kenaikan BBM.
Dana BKM baru ramai dibicarakan setelah maraknya protes mahasiswa hampir disetiap tempat. Di UNHAS sendiri ada 3.598 mahasiswa yang akan menerima BKM. Katanya uang haram ini akan diterima selama 2 semester. Sekali terima 500 ribu. Angka yang menggiurkan tanpa perlu kerja keras.
3,6 M, angka yang tidak sedikit ditengah kondisi masyarakat yang sangat memprihatinkan. Dana sebanyak itu harusnya digunakan untuk membantu masyarakat kecil. Membangun sarana prasarana sehingga setiap orang bisa menikmatinya. Pemerintah yang menaikkan BBM untuk melindungi pembengkakan dana APBD justru mengambur-hamburkan dana yang tak sedikit jumlahnya. Ada puluhan universitas negeri dan ratusan swasta di Indonesia dengan jumlah mahasiswa yang tak sedikit. Jika UNHAS saja telah menghabiskan 3,6 M jumlah APBD belum ditambah universitas lainnya.
Selain itu kalau pemerintah melihat kedepan, pemberian BKM tak akan memberi pengaruh apa-apa. dana itu hanya bersifat sementara, dan bisa jadi hanya dihamburkan. “Anggap saja kita kejatuhan durian runtuh”. Dana BKM tidak akan menyelesaikan permasalahan bangsa pun tak akan mengurangi 15juta orang miskin baru yang akan lahir karena kenaikan BBM.
BKM tak pantas diterima, dana ini sangat tidak tepat sasaran. Dana itu adalah dana haram masyarakat miskin yang akan dinikmati mahasiswa. Dan sangat disayangkan penerimaan dana ini tidak dengan procedural yang jelas. BKM tak jauh beda dengan jalan kote yang dijajakan keliling kampus. Kalau membeli jalangkote beberapa mahasiswa kadangkala berpikir membelinya karena lagi bokek. BKM tak membutuhkan apa-apa. Mahasiswa hanya perlu menuliskan nama dan menandatangani formulir pendaftarannya, persyaratan lainnya bisa diurus belakangan.
“kemarin saya di panggil dosenku, memintaku menuliskan ke bagian kemahasiswaan menulis nama dan tanda tangan untuk BKM” sony bercerita ditaman eden kemarin.
Ketika konsolidasi peristiwa UNAS di gedung IPTEKS, seorang mahasiswa sastra juga mengaku staf fakultasnya menawarkan beasiswa yang sama.
Lain halnya di Ekonomi kemarin sore, ketika berjalan menuju Sastra bersama Irsyan, ada seorang temannya yang duduk di meja resepsionis dan pun menawarkan BKM.
Jika ini dana kompensasi BBM, seharusnya prosedur penerimaannya diperketat. Tapi kalau mau melihat sekilas, prosedur penerimaan BLT jauh lebih sulit.
BKM harus ditolak…BKM hanya akan membungkam mulut kita, hingga tak mampu lagi berkata-kata dan melawan Betapa memalukannya kalau kemarin kita berteriak lantang menolak kenaikan BBM dan BLT, lantas uang 500ribu meredakan kita. Mahasiswa bukan rakyat kecil yang tak punya pendidikan, yang bisa menerima setiap titah pemerintah tanpa berpikir panjang.
Atau kita memang tak pantas menyandang gelar maha-siswa…
(Dien)
serpihan dari Malino
tahun ke V meninggalkan bangku SMU. rindu akan kekonyolan masa itu tetap ada dan hidup. ia telah menjadi bagian berharga juga menjadi salah satu langkah yang telah di lewati. kemarin bertemu dengan Anet, Ana, Upiek,n Hena. kembali direncanakan pertemuan berikutnya setelah lebaran nanti. andai bisa jalan-jalan lagi seperti taon lalu, menikmati akhir semester di Malino. aku menemukan file fotonya dari kemarin. sengaja di posting, agar kalo ada yang liat bisa mengenangnya kembali.
MiZZZZZZZZ U All to Alumni SMADA Sengkang 03...
aq tunggu reuniannya...
Friday, September 5, 2008
untuk Sahabat
Aku kembali menulis, walau surat pertama tak pernah ku kirim. Padahal jika mau , aku tak harus menunnggu ada orang yang akan berangkat ke tempatmu seperti dulu. Aku juga tak harus mengantarnya ke kantor pos, dan menunggu balasan datang hingga berminggu-minggu. Sekarang telah ada internet, ada email yang bisa mengirimnya dalam hitungan detik. Ntah kenapa jarang lagi bersua denganmu, juga yang lainnya. Padahal telah ada handphone di tanganku. Hasil kerja setahun lalu.
Mungkin semuanya benar, telah berubah. Aku bukan lagi anak kecil seperti dulu. Gadis manja yang ingin selalu diperhatikan. aku juga tau waktu telah mendewasakanmu, pun kesibukan membuat kita lupa pada hal-hal kecil yang dulu sering kita lakkukan.
Merindu…
Setiap kenangan pasti menimbulkan kerinduan. Hingga kita tak mampu berkutit, hingga membuat kita betah duduk berjam-jam hanya untuk mengenangnya. Tersenyum , kadang tertawa sendirian, tak jarang pula air mata yang harus menetes karena ingin semuanya terulang kembali.
Sahabat…
Kata itu selalu ada, hingga kita tak mampu lagi mengoceh. Walau tak ada lagi surat setiap bulan.
Sahabat…setiap aku kembali ke titik normal, selalu ada masa yang membuatku jatuh dan kembali dititik nol. Selalu ada harapan yang menghilang. Kadang member ketakutan sendiri, walau aku tau itu bukan sekali atau dua kali terjadi. Aku sadar selalu berulang, tanpa pernah mampu merubahnya kembali.
Semangat…ntah ia menghilang kemana setiap saat, menyisakan nestapa yang terus mengganggu. Menyisakan patahan yang tak bisa tersambung.
Aku tak ingin selemah ini. aku ingin tetap ada, tetap berdiri walau ombak datang menerjang tanpa henti.
Tapi bagaimana semuanya bisa ada, tanpa hadirmu, ia , kita dan mereka. Aku bukan manusia sempurna yang bisa hidup sendirian. Kehadiran kalian adalah penopang tetap kokohnya rumahku.
Sahabat ….aku merindukanmu…
Azal mula, 23 mei 2008
Tembang kenangan PHB
Sudut Matteko
Angka 14.00 telah lewat, dan jam itu terus bergerak, meninggalkan detik demi detik, menjadi menit. Hingga 60 menit berlalu, akhirnya truk yang akan membawa kami ke Matteko datang juga. Ehm…aku membayangkan kawasan karst yang hijau, penuh kebun buah dan bunga. Perjalanan yang sangat menyenangkan. Aku mengiyakan saja ketika teman-teman dari korpala mengajak kesana. BAKSOS di desa ERELEMBANG, GOWA. Menurut survey katanya daerah itu rawan terserang diare dan batuk. Aku sempat heran, kawasan pegunungan masyarakatnya banyak yang terkena diare. Akhirnya kemarin aku mencari bahan-bahan penyuluhan dengan memanfaatkan akses dunia maya. Air bersih bukan satu-satunya penyebab orang terserang diare. Aku telah membaca beberapa referensi dan membuat power pointnya. Semoga bisa membantu nantinya di lokasi itu.
Untuk sampe ke Matteko, kita harus melewati kawasan wisata Malino, pikiranku tak henti menerawang, membayangkan keindahan alam daerah yang akan kami kunjungi. Truk itu cukup penuh , walau tidak sepadat kondisi busway di
Jalanan semakin terjal dan mendaki. Setiap orang yang tadinya telah lelap harus terbangun. Mobil berderik keras. Aku berpikir kayu-kayunya telah tua dan mungkin saja jadi hancur. Ahh…berbagai kemungkinan negative muncul dibenakku. Apa mungkin kita akan terlempar masuk jurang, atau badan truk ini akan terpisah, dan kami akan terhempas kesakitan.
Mobil mengerem tanpa bisa bergerak. Beberapa orang yang duduk di dinding truk melompat turun. Seseorang berteriak menyuruh yang lainnya mencari batu. Emh…mobilnya masuk lubang. Sekeliling hanya hutan-hutan dengan bunyi mahluk alam tanpa henti.
Rumah-rumah penduduk mulai kelihatan. Aku berpikir inilah desa yang akan kami tuju. Aku men-aktif-kan HP, sekedar melihat perputaran jarum jam. 22.30. pintu truk dibuka. Sebagian berlompatan turun. Aku masih sibuk mencari depeck dengan memanfaatkan cahaya HP.
“kita akan melanjutkan perjalanan”
Sebuah rumah dengan cahaya lampu temaram. “kita sudah sampai”, seseorang berteriak dari belakang. Aku tersenyum, perjalanan melelahkan akhirnya berakhir malam ini. Aku akan membaringkan tubuhku dan terlelap.
Rumah penduduk berbentuk rumah panggung. Hanya rumah yang kami tuju yang bercahaya, sementara yang lainnya telah gelap gulita.di daerah ini belum ada listrik, tapi pemilik rumah yang kami tempati kreatif hingga beliau dapat menikmati cahaya lampu dengan memanfaatkan tenaga kincir. Bau kotoran kerbau menusuk hidung. Kemarin kak daud mengatakan kalau kandang sapi penduduk berada di kolong rumah. Sebuah selang air melintas dikolong rumah. Aku mencari sambungannya dan membersihkan kakiku. Airnya sangat dingin. Menusuk hingga ke sum-sum tulang.
Udaranya segar banget. Belum terkena dampak modernisasi. Matteko jauh dari peradaban
Rumah-rumah panggung penduduk yang tak punya ventilasi. Tak ada jendela, kandang sapi di kolong. Tak ada jamban, rumah yang berjauhan jaraknya. Aku terus berpikir kenapa daerah ini rawan diare. Air mereka masih bersih, diambil langsung dari mata air dipegunungan.
Matteko adalah setitik kecil daerah terpencil yang ada di
Di daerah ini belum ada SD negeri , hanya ada SD dan SMP muhammadiyah, namun itu telah membuat masyarakatnya tak buta huruf. Mereka adalah orang-orang cerdas dengan sarana yang tak memadai. Aku jadi teringat buku lascar pelangi buatan andrea hirata. Anak-anak yang antusias berangkat sekolah walau harus jalan kaki dengan jarak yang tak sedikit, sementara kondisi
Baksos korpala mempunyai beberapa item kegiatan; sirkumsisi, pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, penyuluhan peternakan, vaksinasi ternak, juga sumbangan pakaian bekas, buku pelajaran dan alqur’an.
Pukul 10.00 masyarakat mulai berdatangan. Mereka tak kenal umur. Mulai dari anak kecil sampe nenek dan kakek-kakek. Setiap perempuan yang datang menggunakan pakaian tertutup. Kerudung menutupi rambut mereka. Seorang gadis dengan jilbab menutupi sekujur tubuhnya, membuatkku terperanjat keget. Anak kecil dengan hidung meler dan tubuh yang hangat karena demam. Mereka berlarian, ada yang mengintip dijendela memperhatikan pak dokter memeriksa pasiennya. Bayi yang terlelap dalam pangkuan sang ibu. Mereka bahagia dan simpatik dengan kegiatan ini. Semuanya datang berobat. Wajar saja, seorang dokter puskesmas tak pernah menginjakkan kaki di desa terpencil seperti ini. Menurut cerita yang aku dengar, kalau ada warga yang sedang sakit, mereka harus dibawa dengan tandu sampai mendapatkan kendaraan umum. Tak jarang ibu hamil yang ditandu melahirkan ditengah jalan.
Ketiadaan tenaga medis di desa-desa terpencil menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian dan pesakitan juga angka kelahiran yang tinggi. diare telah mengambil nyawa beberapa orang. Belum lagi penyakit lainnya.
Sebenarnya disetiap daerah selalu ada satu bidan desa. Namun bidan desa matteko tak pernah menyabanginya. Hamper semua daerah terpencil di Indoensia seperti ini.
Tapi tanpa bidan desa yang memantau perkembangan balitanya. Aku dapat melihat kalau mereka sehat-sehat. Tubuh bongsor yang padat. Mata bercahaya. Saying perubahan cuaca yang tak jelas membuat mereka sakit-sakitan. Cuaca sangat jarang bersahabat beberapa tahun terakhir. Global warming menjadikan musim semakin tak beraturan, musim hujan yang terlalu lama, musimm kemarau yang hanya sebentar, dengan hawa yang sangat panas.
Masyarakat dengan antusias duduk di ruangan. Mereka memperhatikan materi yang terpampang di depan mereka. Ada LCD yang dibawa panitia, hingga masyarakat bisa juga membaca langsung bahannya. Aku memulai dengan memperkenalkan diare pada mereka. Menjelaskan penyebab, hingga pengobatan dan pencegahannya. Sejam berlangsung, aku menjelaskan kalau mereka bisa tak terkena diare lagi asal menjaga pola hidupnya. Air adalah salah satu penyebaran bakteri diare, juga bahwa kandang sapi yang ada di bawah kolong rumah membuat mreka gampang terserang penyakit.
Terakhir mengingatkan bahwa hal sederhana seperti mencuci tangan sebelum menyentuh makanan adalah hal terbaik yang bisa dilakukan untuk menghindari berbagai penyakit.
Sejam menjelaskan, aku member kesempatan pada masyarakat untuk bertanya. Silih berganti mereka bertanya, aku menjawab seadanya sesuai kemampuanku. Seorang bapak bertanya tentang ibu menyusui, katanya ada seorang bayi yang tidak bisa menyusui dari ibunya sementara ketika ia menyusu pada orang lain, bayi itu tenang-tenang saja. Mukaku memerah mendengarnya. Aku sadar ternyata aku belum siap menjadi seorang penyuluh. Untung saja aku tidak penyuluhan kespro, pasti ngga bisa dan grogi. Kawan-kawan yang ada di ruangan itu tersenyum dan memintaku menjawabnya. Irman tertawa kecil di depan laptopnya.
“ini pertanyaan kedua untuk kasus yang sama hari ini?”aku memulai pembicaraan itu. Bayi itu sangat sensitive, sehingga sedikit saja, mereka bisa merasakan adanya perbedaan rasa. Bisa jadi pada waktu pertama menetek, bayinya merasa asi itu pahit, mungkin karena payudaranya tidak bersih atau ibunya sedang sakit, sehingga asi yang dikeluarkan jadi aneh. Sehingga bayinya tidak suka. Untuk mengatasinya hal paling penting adalah menjaga kebersihan tubuh kita dan memakan makanan yang sehat. “
Tiga jam berlalu. Akhirnya penyuluhan itu usai juga. Pengobatan juga dah selesai dari tadi. Di depan panitia mulai memasang layar untuk nonton sebentar malam.
Aku mengitari lapangan. Mencari jejak-jejak lukisan alam yang lain. Gunung yang hijau dari sudut yang lain. Di depanku sebuah sungai dengan aliran air yang kecil membuatku bergerak mendekat.
Aku mendekat ke pohon pinus. Dibagian bawah batangnya telah ada guratan pisau melintang yang teratur. Ujungnya menyatu dan ada potongan seng yang sengaja dipasang di ujung tadi. Potongan seng itu berakhir pada sebuah tempurung kelapa yang disangga potongan kayu. Getah-getah pinus mengalir ke tempurung tadi. Aku mengambil sepotong kayu kecil. Mencolek getah tadi. Bening dan lengket.
“getah itu bisa terbakar” kak daud telah berdiri di belakangku.
Katanya getah ini digunakan untuk campuran pernis. Temannya duduk di rumput tak jauh dari tempatku berdiri. Aku berjalan kesana dan duduk di dekatnya. Kami kembali membicarakan masalah kesehatan penduduk, melihat kecenderungan penyakit pasien yang telah diperiksa. Aku menanyakan kasus beberapa warga yang kakinya bengkak. Awalnya aku mengira penyakit tersebut karena alergi, seperti tubuhku yang kadang membengkak karena kena air hujan. Tapi ternyata bukan itu penyebabnya. Katanya bengkak pada kaki bisa karena beberapa hal, termasuk penyakit jantung. Nah pada kasus tersebut, tak ditemukan identifikasi tersebuat. Menurut perkiraan kak daud itu gejala cikungunya. Aku kaget mendengarnya. Kasihan masyarakat kalau perkiraan itu benar, sementara di daerah ini tak pernah didatangi petugas kesehatan.
Panitia sebagian telah kembali ke base camp. Tempat ini tak memberi kebosanan. Keindahan yang tak terungkap. Keindahan yang selalu memberi ketenangan, menyejukkan. Ibu-ibu yang masih duduk bercengkrama, menikmati segarnya udara kala senja. Suasana kampong yang takkan pernah ada di belantara
Matahari semakin bergerak ke barat meninggalkan siluet di belahan barat. Aku beranjak pulang. Esok truk akan kembali membawa kami ke
Monday, July 21, 2008
lagi liburan
Soppeng ngga jauh-jauh banget dari Sengkang. hanya perlu 2 jam naik mobil pulang ke rumah, ato setengah jam pake perahu. Desa Kessing, demikian nama desanya. sesuai namanya yang artinya "bagus". daerahnya cukup luas dan kendaraan masih kurang, hingga sampe sekarang lum bisa mengengelilingi desa itu.
aku telah beranjak selangkah lagi, semoga setelahnya bisa melanjutkan skripsi dan memasuki dunia yang lain.
sebenarnya lum bosan jadi mahasiswa, tapi realitas laen, mengharuskan berpikir cepat menyelesaikan semuanya.
smoga bisa terlewati...
Tuesday, June 17, 2008
ga ada kerjaan
tadi udah ngurus KKNku, semoga akhir juni dah bisa berangkat dan bersama masyarakat yang lum aku tau tempatnya dimana. tapi satu aku berharap dapat tempat yang terpencil dan masih bisa menghirup aroma desa yang khas.
lagi libur. UNHAS mulai sepi, ga ada SP buat yang baru masuk, selain buat mahasiswa yang dah karatan, termasuk aku. tapi aku ngga mengulang mata kuliah. esok aja di semester panjang. aku ingin bersenang-senang dan menghabiskan waktuku bersama masyarakat di desa.
Saturday, May 24, 2008
kenaikan bbm
Semalam 2 mahasiswa Unhas di tangkap, karena aksi penolakan di depan pintu 1 UNHAS. sebelumnya puluhan mahasiswa makassar silih berganti merasakan nikmatnya kamar sempit penjara. Demokrasi itu biasa demikian meneurut pemerintah. namun sayang mereka menganggapnya angin lalu yang tak punya arti apa-apa. Demonstrasi berlanjut dan kebijakan pemerintah juga tap berlanjut. Tadi pagi teman-teman di PKM kembali cerita , subuh tadi 105 mahasiswa UNAS Jakarta juga ditangkap.
Apakah pemerintah berpikir penangkapan akan membuat jera rakyat bertindak. Bukankah itu tambah membakar semangat kita.
Ayo melawan kawan...
Tuesday, May 6, 2008
sore hari kala aksi bbm
akhir-akhir ini si media seringkali muncul berita kenaikan harga minyak dunia. ehm...pasti pemerintah juga mulai bergerak meningkatkan harga bbm. awal juni bbm akan dinaikkan 20%. sebuah berita buruk bagi seantero negeri. masyarakat masih mengingat sebelum jadi presiden SBY berjanji tak akan menaikkan harga bbm selama ia menduduki jabatan itu. pelanggaran janji, bukankah janji adalah utang yang harus dibayar. kan menurut pak kyai kalo ga dipenuhikita akan masuk neraka, hehehe.
masyarakat semakin terpuruk, ditengah sekian bencana yang tak henti-hentinya menimpa mereka. keberpihakan pemerintah semakin jelas, buat kita masyarakat miskin, bersiap-siaplah mati karena tak mampu lagi membeli sembako, tak perlu lagi berpikir jika anak-anak kita masuk SD apalagi perguruan tinggi. ketika BBM naik maka harga kebutuhan lain pun meningkat. bersiap-siap saja kasus gizi buruk bertambah banyak, semakin banyak rakyat yang terusir, tak punya rumah dan tinggal di kolong jembatan karena tak mampu lagi membayar sewa kontrakan yang semakin tinggi.
jarum jam bergeser ke angka 16.00 mereka keluar dari rumah pelangi, meniti trotoar dengan ragam tatapan dari pengguna jalan lainnya. jimbe, gitar, petaka ,spanduk, juga kopian selebaran yang jumlahnya tak seberapa. penuh semangat mereka bernyanyi hingga pintu 1.
"BBM naik SBY turun..."
"BBM naik SBY turun..."
mereka semakin resah dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. mulanya mereka hanya 10 orang namun beberapa orang berdatangan dan ikut bergabung meneriakkan penolakan itu hingga ada 30an mahasiswa. mahasiswa adalah agen pengontrol, mereka yang harus berteriak lantang menyampaikan suara rakyat yang tak mampu lagi bicara karena tercekik.
kenaikan BBM akan membunuh kita, hingga tak mampu lagi bergerak dan terdiam dalam ruang kemiskinan, tetap melawan, tak perlu takut dan ragu.
Sunday, April 27, 2008
26 april 2008
smoga esok semakin cerah dan mentari tetap tersenyum. tak ada sekotak kado, pun untuk melihat wajhmu hari ini. smoga esok masih panjang dan kan masih ada waktu untuk bersama...
hepi besdei...hepi besdei...hepi besdei to my besfren.
Atho...met ultah ya...
sedih tak bisa bersamamu kemarin.
Wednesday, April 23, 2008
aku ingin cantik 10 tahun lagi...
indonesia semakin terpuruk, masyarakat miskin yang tak terhitung jumlahnya, harus berjuang keras sepanjang hari mencari penyambung hidupnya. sementara koruptor-koruptor yang belum terselesaikan kasusnya dan bahkan dengan mudah bisa bebas dari tuduhan itu tetap berjalan tegak dengan senyum penuh kemenangan.
kami melanjutkan perjalanan ke halte bundaran HI, keluar dari busway pun disajikan aksi sekelompok perempuan berpakaian serba putih dengan wajah yang dipoles bedak putih. "aku ingin cantik 10 tahun lagi" aku tersenyum kecil melihatnya, masing-masing peserta aksi memegang petaka. mereka adalah masyarakat hedon yang mulai terancam kecantikannya dengan berbagai polusi yang ada di ibukota. polusi tak bisa terhindarkan dari ibu kota, ribuan kendaraan memadati jalan-jalan setiap harinya, tanah-tanah telah ditanami gedung-gedung pencakar langit. tak ada lagi ruang-ruang hijau untuk bumi bisa bernafas.
aku tak menyalahkan aksi itu, pun memandang rendah. mungkin buat mereka kecantikan fisik adalah hal paling penting, walaupun kecantikan manusia tak pernah dilihat dari kecantikan fisik semata. inner beuty kata temanku.
ketika cantik di identikkan dengan gadis-gadis tinggi semampai, berkulit putih dan berambut lurus peserta aksi, maka ada berapa juta gadis kulit hitam yang tak pernah memiliki kecantikan itu.
kecantikan akan selalu ada hingga 10 tahun kedepan, hingga kulit kita keriput dengan pandangan yang mulai rabun, karena ia ada dalam hati, cantik dilihat dari sikap dan tingkah laku kita.
bunuh dan bakar...
bunuh ketakutanmu dan bakar semangatmu...
berjuanglah selagi engkau masih kuat mengacungkan tangan dan
berteriak lawan...
Sunday, March 16, 2008
semangat2
karena akan menjadikan engkau seorang pecundang
jangan berbalik dan menyerah
mengibarkan bendera putih dan tertunduk lesu
katanya hidup itu indah
tersenyum, menari dan bahagia
karena qtalah yang menciptakan semua itu
bukan mereka
jalan itu qta tentukan sendiri
Monday, February 25, 2008
rumah pelangi
merah kuning hijau di langit yang biru
pelukismu agung siapa gerangan
pelangi-pelangi
ciptaan Tuhan...
lagu yang selalu mengingatkanku pada salah satu ruangan di PKM itu.
sehari di Pangkep, mendampingi STAI DDI Pangkep, berkanjut ke Somba Opu mengikuti Training Politik perempuan yang diadakan oleh BEM UNM, membuatku sangat merindukan rumah itu. buatku itu adalah tempat terindah di Makassar. aku bebas teriak, nangis, cerita, diskusi dengan ragam pemikiran yang beda-beda.
di Somba Opu aku kembali sadar, kalau training seperti itu bukan lagi tempat yang cocok buatku. pesertanya masih muda beda 2-4 tahun. tentunya perbedaan wacana juga ada. tapi ada hal menarik di tempat itu. peserta mampu berbaur walau sebagian masih nampak canggung.
di Pangkep aku teringat masa SMU ketika juga harus menginap disekolah karena ada kegiatan malam.
kurang tidur beberapa malam membuatku hampir jatuh, tapi itu tidak membuatku langsung pulang kerumah. aku ke rumah pelangi. mencari keindahan pelangi itu, untuk berbagi cerita....
Monday, February 18, 2008
buat Ketua UKPM
Kawan...aku berharap akan kembali kau torehkan warna baru pada pelangi kita. akan ada kebersamaan dan kedekatan qta seperti mimpi yang pernah kau ungkapkan kemarin malam setelah kau terpilih. itu adalah mimpi kita bersama, menjadi keluarga yang bahagia.
kawan...aku merindukan diskusi yang berakhir curhat tiap malamnya seperti dulu, jadilah sahabat buat semuanya.
SELAMAT DAN SUKSES BUAT KAWAN PANJI
DAB TERIMA KASIH YANG TAK TERHINGGA BUAT WAWAN
TAP SMANGAT...
buat Ketua UKPM
Kawan...aku berharap akan kembali kau torehkan warna baru pada pelangi kita. akan ada kebersamaan dan kedekatan qta seperti mimpi yang pernah kau ungkapkan kemarin malam setelah kau terpilih. itu adalah mimpi kita bersama, menjadi keluarga yang bahagia.
kawan...aku merindukan diskusi yang berakhir curhat tiap malamnya seperti dulu, jadilah sahabat buat semuanya.
SELAMAT DAN SUKSES BUAT KAWAN PANJI
DAB TERIMA KASIH YANG TAK TERHINGGA BUAT WAWAN
TAP SMANGAT...
GERAM
tapi itu tidak berlaku buat sebagian anak muda yang tergabung dalama GERAM (Gerakan Rakyat Makassar) Tolak BHP. bagi mereka tak ada bunga ataupun coklat, juga tak ada acara makan di resto dengan suasana romantis. apalagi kesempatan untuk membeli kado buat kekasih mereka.
14 februari adalah hari dimana mereka harus turun ke jalan. Kembali menyuarakan aspirasi mereka menolak BHP. PEserta yang terdiri atas puluhan organ mulai dari mereka yang dianggap kiri hingga kanan. dari lembaga kultur hingga lembaga kemahasiswaan, serta lembaga masyarakat.
tak ada warna pink yang mendominasi, melainkan berbagai almamater beberapa universitas di makassar.
ada beberapa kesalahan yang media tampilkan pada pemberitaan mereka, terutama ricuh yang sempat terjadi.
aksi yang terjadi di rektorat sempat mengalami ketegangan, bahkan ada beberapa mahasiswa yang sempat kena pukulan tangan petugas keamanan hingga memicu emosi peserta aksi, namun sayangnya ricuh yang terjadi dan sempat disiarkan oleh beberapa televisi tidak menyebutkan sebab awalnya, sehingga merugikan mahasiswa, karena masyarakat kemudian berpikir negatif dan menganggap mahasiswa sebagai biang kerok.
"Negara yang membiayai pendidikannya niscaya akan menjadi negara yang maju, sebliknya negara yang enggan membiayai pendidikannya pasti akan bangkrut"
itu beberapa kalimat yang tertulis pada selebaran yang sempat dibagikan peserta aksi. RUU BHP hingga hari ini belum bisa di sahkan, karena memang ada beberapa pasal yang saling bertentangan.
pendidikan adalah hak kita semua, dan pemerintah mempunyai kewajiban membiayai pendidikan kita. kondisi bangsa hingga hari ini terus terpuruk, salah satu penyebabnya adalah kurangnya SDM yang memiliki keahlian, masyarakat kita lebih banyak yang menjadi TKW daripada menjadi ilmuwan ataupun tenaga ahli. jadilah SDA yang melimpah harus dikelola pihak asing.
mari bersama-sama wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis untuk kesejahteraan rakyat.
terus melawan dan TAP SMANGAT...
Monday, February 11, 2008
09Februari2008
ahh...usia 13 yang tak lagi kanak-kanak.
angka 13 adalah angka yang dianggap sial bagi sebagian orang.Namun angka ini harus dilalui, lagipula qta tak perlu takut pada mitos.
UKPM telah menginjak usia remaja.Seperti seorang manusia, sekarang qta masuk bangku SMP, dan harus semakin nakal yang tak bisa di intervensi oleh siapapun, termasuk orang tua.
setiap langkah dan gerak kita selalu berjalan tanpa paksaan. Qta merdeka menentukan segalanya. Bebas berteriak lantang menyuarakan ketidakadilan.
setiap zaman mempunyai warna tersendiri.Setaon kedepan akan tertoreh warna baru yang menghiasi rumah pelangi qta. warna yang kan slalu ada dan tak pernah pudar.
Bang Che masih setia disana. berbagi spirit pada segenap UKPMers. Rumah pelangi adalah rumah persinggahan namun ia telah mengakar kuat, sehingga qta selalu berbalik kembali untuk menyapanya, walau sekedar berdiri di depam pintu da bertanya "bagaimana kabar kalian"
Rumah Pelangi bukan rumah yang bersih, mewah dan tenang untuk ditenmpati.rumah itu rumah paling ribut, sederhana. disana tak akan kau temukan makanan enak ala resto. hanya ada segelas teh yang menemani diskusi qta.
Tapi bagaimanapun kotornya, ributnya, ketika pernah menginjakkan kaki disana, aku yakin suatu hari akan kembali dan membuka pintunya untuk duduk diatas tikar plastik dan bercerita tentang romantisme rumah itu.
Rumah pelangi, rumah penuh warna karena setiap orang akan mengukirkan warnanya sendiri, tanpa qta perlu takut tak mampu menyamai warna lainnya.
SELAMAT ULANG TAHUN UKPMers
SELAMAT ULANG TAHUN RUMAH PELANGI...
SELAMAT ULANG TAHUN SEMUANYA...
TAP SEMANGAT...
Monday, February 4, 2008
ahhh....senangnya
kemarin aku kehujanan waktu pulang. BTP ikutan kena banjir. kaya'nya semua titik terendah di makassar udah dapat jatah banjir. kemarin teman aku janji mw datang kerumah. qt mw buat bingkai dari koran, tapi ga jadi. janjinya sih dipenuhi, ia datang sorenya ama dua orang temannya dengan seragam lapangan yang basah. katanya abis evakuasi korban banjir dekat SMU 6.
tadi pagi aku dengar keluhan yuniorku kalo ia gi binngung mw amankan komputernya dimana, karena rumahnya kebanjiran juga.
lama banget baru nulis lagi disini. aku pengen jadi cahaya buat semua orang (padahal yang ada ngerepotin terus) jadi aku boleh nangis, ga boleh sedih, harus senyum dan TAP SEMANGAT...
coba-coba
sayang kadang kita ga' menyadarinya dan menganggap diri kita paling menderita di dunia ini. padahal di luar sana banyak yang lebih menderita dari kita. melihat kebawah jauh lebih baik daripada terus mendongak ke atas (bikin leher sakit aja, hehehe)...
Saturday, January 12, 2008
kangen...
akhir-akhir ini aku selalu mengingat etta, kemarin aku mendapat pelajaran baru, sangat berharga. aku belajar gimana etta dan saudara-saudaraku mencintaiku dengan tulus, mereka selalu ada di dekatku. etta yang tak pernah mengeluh karena aku tak mau makan tanpa ditemaninya...
kemarin aku mengunjungi makam ayahku. sejak kelas 5 SD ayah telah meninggalkanku. tanpa pamit padaku, dan aku belum mengerti arti kehilangan. mungkin karena aku jarang bersama ayah, sehingga aku mampu menahan tangisku saat itu. tapi kemarin aku menumpahkan tangis di makamnya. sedih melihat etta yang semakin tua dan terus bekerja untuk adik-adikku, sedih karena orang-orang terus menghina kemiskinan kami, sedih karena orang tak berhenti melecehkan kami.
sewaktu kakakku menikah, keluarganya bercerita dengan nada yang sangat pedas, hingga etta harus menangis seharian karena tak mampu menahan sakit hatinya. "katanya kakakku tak bisa sukses karena semua pendapatannya habis untuk membiayai kuliahku" katanya kalau kakakku menikah, suaminya tak akan mau tinggal di rumah karena mempunyai banyak tanggungan.
kemarin malam aku menangis sendirian, ntah mau bercerita pada siapa. aku tak ingin mengeluh pada teman-temanku. mereka telah banyak membantuku, hingga aku mampu bertahan empat tahun lebih di makassar. aku harus semangat untuk tetap melanjutkan perjalananku, ntah dengan berlari, berjalan atau merangkak sekalipun.
teman-temanku telah banyak yang pergi. abang yang telah kembali ke palu, abang yang selalu memberiku semangat, mendengarkanku bercerita mulai masalah kuliah hingga tentang cowok.
aku kangen semuanya, tinggal di PKM karena aku tak bisa membayar sewa pondokan seperti yang lain, makan sepiring nasi beramai-ramai hingga ke pesta dengan kaos oblong.