Friday, September 5, 2008

untuk Sahabat

Salam…!!!
Aku kembali menulis, walau surat pertama tak pernah ku kirim. Padahal jika mau , aku tak harus menunnggu ada orang yang akan berangkat ke tempatmu seperti dulu. Aku juga tak harus mengantarnya ke kantor pos, dan menunggu balasan datang hingga berminggu-minggu. Sekarang telah ada internet, ada email yang bisa mengirimnya dalam hitungan detik. Ntah kenapa jarang lagi bersua denganmu, juga yang lainnya. Padahal telah ada handphone di tanganku. Hasil kerja setahun lalu.
Mungkin semuanya benar, telah berubah. Aku bukan lagi anak kecil seperti dulu. Gadis manja yang ingin selalu diperhatikan. aku juga tau waktu telah mendewasakanmu, pun kesibukan membuat kita lupa pada hal-hal kecil yang dulu sering kita lakkukan.
Merindu…
Setiap kenangan pasti menimbulkan kerinduan. Hingga kita tak mampu berkutit, hingga membuat kita betah duduk berjam-jam hanya untuk mengenangnya. Tersenyum , kadang tertawa sendirian, tak jarang pula air mata yang harus menetes karena ingin semuanya terulang kembali.
Sahabat…
Kata itu selalu ada, hingga kita tak mampu lagi mengoceh. Walau tak ada lagi surat setiap bulan.

Sahabat…setiap aku kembali ke titik normal, selalu ada masa yang membuatku jatuh dan kembali dititik nol. Selalu ada harapan yang menghilang. Kadang member ketakutan sendiri, walau aku tau itu bukan sekali atau dua kali terjadi. Aku sadar selalu berulang, tanpa pernah mampu merubahnya kembali.
Semangat…ntah ia menghilang kemana setiap saat, menyisakan nestapa yang terus mengganggu. Menyisakan patahan yang tak bisa tersambung.

Aku tak ingin selemah ini. aku ingin tetap ada, tetap berdiri walau ombak datang menerjang tanpa henti.
Tapi bagaimana semuanya bisa ada, tanpa hadirmu, ia , kita dan mereka. Aku bukan manusia sempurna yang bisa hidup sendirian. Kehadiran kalian adalah penopang tetap kokohnya rumahku.

Sahabat ….aku merindukanmu…

Azal mula, 23 mei 2008
Tembang kenangan PHB