Thursday, November 16, 2006

ketika suara kami harus dibungkam

Rentetan masalah yang terus melanda kondisi pergerakan mahasiswa. apakah semangat mulai padam untuk memperjuangkan kebenaran yang kita yakini bersama. dan ketika kita tak lagi punya hak suara, karena hendak dimatikan oleh para pengambil kebijakan yang terhormat.apakah kita hanya akan terdiam dan membiarkannya tetap seperti itu.
Pencarian jati diri apa yang akan dilakukan kalo kita sudah tak lagi mampu mempertahankan keyakinan kita, atau mungkin memang ia telah hilang ditelan jargon-jargon kapitalis....

Perjuangan panjang mahasiswa ketika meruntuhkan orde baru apa mungkin akan menjadi tak berarti. Seperti apa langkah yang harus kita ambil saat ini, apa hanya diammmm melongo dan melihat semua itu dengan mata terbuka....

Dimana sisi kemahasiswaan kita, fungsi kita yang seharusnya ketika melihat kawan-kawan ketua BEM UNM harus diseret ke tahanan dari kampusnya sendiri bahkan dengan tindakan kekerasan, juga bagaimana kawan kita di sospol yang harus di skorsing bahkan ada yang diusulkan DO karena masalah pengkaderannya, atau juga mungkin kita masih ingat bagaimana kawan-kawan kita di Kehutanan yang harus di errorkan nilainya oleh para dosen yang terhormat hanya karena melakukan aksi.

Suara kita mulai dibungkam, kita diharuskan menjadi anak patuh dan hormat...sistem feodalisme sepertinya kembali diterapkan di bangsa ini.

Tak lama lagi kaum kapitalis akan bertepuk tangan dengan riuhnya, ketika melihat kampus juga telah berhasil ia raih, 2010 katanya semua kampus yang ada di Indonesi akan menjadi BHP, jadilah orang yang mengerti dirimu ketika tak bisa lagi kuliah diperguruan tinggi....sa jadi teringat ketika salah seorang dosen mengatakan "tau diriko...kalo memang tidak bisa" apa yang salah dengan keinginan itu.
Pemerintahkah yang harus disalahkan atau siapa....katanya pendidikan itu hak rakyat, lantas dimana letaknya kalo mulai diswastanisasikan.......?????????????????????

No comments: