Monday, September 18, 2006

sepi, sedih yang setia

sebelum melanjutkan catatan perjalanan caving clinic 2 dan seterusnya, biarkan aku bercerita tentang hidup yang sangat rumit.
Adakah sebuah kesedihan ketika semuanya harus berganti ,
Setiap orang yang dekat denganku memintaku untuk tetap tegar menjalani setiap perjalanan yang memang harus kulalui.
Selalu ada pertanyaan apa aku mampu melewatinya…???ntahlah aku sendiri tak pernah tau, dan bisa menjawabnya, karena memang semuanya hanya bisa dijalani tanpa pernah tau apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa bermimpi, setiap saat…mimpi memang sangat indah namun kadang menyakitkan untukku.
Ada lelah dalam lelah, aku tak tau apa aku orang yang tak tau mengucap syukur. Aku telah diberi hidup…tapi kelelahan dengan setia menemani hari-hariku.
Kesedihan yang tak mau lekang, betul yang dibilang Amming, aku suka mengeluh. Lantas apa yang harus aku perbuat. Aku betul-betul tak mampu melewati semuanya. Sangat menyakitkan. Ketika kita berada pada lingkungan yang seakan tak dikenali. Setiap berada di fakultasku tak jarang aku merasa sendiri, kadang aku berpikir kenapa teman-temanku tidak mau mengerti keadaanku.
Pertama masuk kuliah semester ini , ada banyak tugas yang telah menantiku, namun karena keuanganku telah sekarat dan mati, aku tak mengerjakan tugas itu, karena untuk mencarinya aku harus ke warnet, dan juga punya buku. Tapi aku tak punya semua itu, jadila aku seorang pemalas dimata teman-temanku. Aku tak mementingkan kuliahku, aku hanya seorang aktivis gadungan, apa itu benar. Aku bukan seorang aktivis, juga seorang yang bureng. Aku hanya mencari hidup yang sesungguhnya, mencari diriku. Apa aku sedang kehilangan arah, atau aku seorang yang broken home, karena sekelumit masalah keluargaku yang tak mampu aku lalui. Aku sendiri…aku selalu dianggap kuat, tegar, walau sesungguhnya aku tak memiliki. Ketegaran apa yang aku miliki, toh aku tetap seorang dini yang suka menangis dan mengaku lelah. Kekuatan apa yang aku punya diantara tangisan tanpa bisa berbuat apapun.
Kenapa aku harus tersudutkan dengan kondisiku. Apa itu hanya perasaanku saja. hik…hik…hik…kemarin beberapa kali aku menangis, apa itu hal yang wajar. Atau aku yang terlalu cengeng.
Kapan kata-kata pusing akan mengghilang dari pikiranku, “aku stress”, atau “aku lelah” sering aku ucapkan, sungguh tak sedikitpun kata itu aku suka. Menyakitkan,
Aku berpikir aku adalah seorang pengecut, aku tak bisa berbuat apa-apa.
Cinta…aku tak tau kapan merasakannya, setiap aku menyukai aku harus sadar, aku tak punya waktu untuk memikirkannya. Aku hanya akan menyakiti dengan kesibukanku, juga satu hal bukankah pacaran itu tidak ada dalam islam.
Untuk seseorang yang pernah dekat dan menemani hari-hariku, aku mohon jangan membuatku mengingat semuanya. Sulit untuk kembali, kita mempunyai jalan yang berbeda, aku ingin menjadi diriku yang sekarang. Terima kasih untuk cinta.
Untuk yang setia menemani dan mendengarkan setiap ceritaku, pertemuan ini memang indah, terima kasih telah berbagi denganku. Biarkan semuanya berjalan apa adanya. Cinta akan mengalir dengan sendirinya tanpa kita sadari. Biarkan aku tetap mencinta dan menyayangi.

No comments: