Friday, July 13, 2012

Mubes Serikat Tani Polongbangkeng (4)


Musyawarah Besar II Serikat Tani Polongbangkeng (STP) Takalar
“Perkuat Organisasi, Gelorakan Perjuangan, Gapai cita-cita Kesejahteraan Kaum Tani”
Musyawarah besar bukan hal yang baru. Mahasiswa yang aktif berorganisasi pasti pernah merasakan yang namanya Mubes. Bagaimana dengan Petani?
Petani bukan lagi masyarakat yang hanya mengenal cangkul dan sabit. Berangkat subuh buta dan pulang menjelang sore. Petani pun telah mengorganisir dirinya.
“Organisasi didirikan dalam konflik antara PTPN XIV dengan masyarakat Polongbangkeng. Konflik ini adalah persoalan kepemilikan tanah yasng telah dikelola oleh PTPN XIV Pabrik gula takalar ” Ujar Ahmad Dg.Arsyad.
Petani Polongbangkeng mengadakan Musyawarah Besar II sejak tanggal 9 hingga 10 juli 2012. Organisasi yang menamakan dirinya Serikat Tani Polongbangkeng (STP) Takalar ini terbentuk sejak Musyawarah besar pertama yang diadakan 30 oktober hingga 1 November 2009 di Benteng Somba Opu.  Anggota yang telah terdaftar secara administrasi 463 orang dengan system keanggotaan individu.
STP terbentuk setelah perjalanan panjang dalam memperjuangkan hak petani merebut kembali tanahnya yang dirampas PTPN XIV. Tanah yang telah didiami sejak tahun 40an oleh PTPN XIV dijadikan perkebunan. 4.000 ha tanah petani diubah menjadi kebun tebu. Berbagai upaya terror, intimidasi dilakukan untuk mengambil lahan petani.
Mubes dilaksanakan sebagai upaya memperkuat organisasi. Enam desa telah merapikan diri dan menjadi Ranting dan Badan Persiapan Ranting. Ranting Timbuseng, Ranting Ko’mara, Ranting barugaya, Badan Persiapan Ranting Kampung Beru, Massamaturu dan Parang luara. Bersatu membangun organisasi untuk merebut hak yang telah dirampas.
“Berorganisasi adalah alat. Mengambil tanah meski tanah masyarakat kalau diambis individu tidak akan bisa dilakukan. Seluruh rakyat di Indonesia harus memperkuat organisasi “ tegas Ali DPP AGRA  yang juga ikut pada pelaksanaan MUBES II STP Takalar.
Untuk kelancaran MUBES peserta penuh yang ikut adalah pimpinan Ranting dan Badan Persiapan Ranting dari enam desa. Sedangkan untuk peninjau berasal dari Anggota dan beberapa jaringan STP. Ada Ahmad SH dari Eksekutif WALHI Nasional, Ali dari DPP AGRA, WALHI Sulsel, AGRA Bulukumba, AJI Makassar, Jurnal Celebes, AMAN Sulsel dan beberapa mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia. Sayangnya, undangan dari pemerintah tidak ada yang datang sehingga anggota STP sangat kecewa.
Hari pertama dan kedua MUBES berjalan lancar. Pimpinan sidang terpilih terdiri atas lima orang, Dg.Nyaling, Dg.Mone, Dg.Sijaya, Dg.Tonji dan Dg.Imba. secara bergantian memimpin persidangan. Persidangan yang diadakan dibawah tenda halaman rumah Dg.Ila cukup terbuka. Antusias anggota sangat terlihat. Laki-laki dan perempuan datang dan menyaksikan jalannya MUBES. Mereka tak segan-segan untuk bertanya. Bahasa Makassar dan Indonesia bercampur dan tak menjadi penghalang.
Kepemimpinan dalam Serikat Tani Polongbangkeng sangat berbeda dibanding organisasi tani lainnya. Kepemimpinan tidak terpusat pada satu orang. Ada Sembilan pimpinan yang terpilih. Mewakili setiap ranting dan badan persiapan ranting. Diakhir Musyawarah besar terpilih M. Asryad dg.Nyampa, Idris Dg.Nyali, Rusli Dg.Imba, Abd.Hamid Dg.Mone, Dg. Tonji, Zainuddin Dg.Tutu, Rahman Dg.Sijaya, Sudirman Dg.Buang, dan Mammi Dg.Liwang.
sebelum menutup MUBES II STP Takalar pimpinan sidang memberi kesempatan kepada anggota untuk berbicara. bergantian peserta bercerita tentang perjuangan mereka dan semangat yang tak pernah padam untuk merebut tanah mereka.
Bersatulah Kaum Tani Takalar..!!! Bangkit, Bergerak, Berorganisasi..!!!
Jayalah Kaum Tani..!!!