Sunday, July 8, 2012

Mubes Serikat Tani Polongbangkeng Takalar (2)

Dapat tugas lagi. Ke Polongbangkeng tentunya. Ini perjalanan kedua untuk persiapan Mubes STP. Agendanya membagi dua kelompok yang sudah ada. Kali ini kami bertugas di desa Barugaya. Ketua Chivas yang mempunyai seribu nama tak dapat hadir malam ini. Ada screening di kampus orange. Dia jadi steering.  Satu-satunya masalah buatku untuk setiap perjalanan yang menyenangkan adalah setelah bulan ke enam aku masih saja tak bisa mengendarai motor. Harus diantar kemana-mana. Rumah hijau sedang sepi. Aku berangkat sama Budi. Agak telat, tadi aku bertemu dengan teman-teman HIMAJI di Sekolah KAMI.
Kami singgah dulu di rumah Bapak Ila. Orang tua baik hati itu sangat kelelahan. Namun, ditangannya masih ada berkas formulir anggota STP. Ia sedang membenahinya. Bapak Ila bertugas sebagai sekretaris. Beliau memang cukup telaten, dan satu lagi sangat tenang.
Dingin Polongbangkeng membuat mata tak bisa bertahan lama terbuka. Sirat kantuk Nampak dari wajah Bapak Ila. Katanya ia sudah menghubungi Dg.Toro untuk menemani kami ke Desa Barugaya.
Desa itu masih jauh ke dalam, butuh waktu 10 menit untuk sampai kesana. Malam belum terlalu larut, kampung malam itu sangat ramai. Ada pesta pengantin dengan music electon penghibur. Warga yang jarang mendapat hiburan keluar dan menikmatinya. Mereka rela berjalan kaki untuk menyaksikan pesta tersebut.
Sudah dua kali Dg. Imba menelpon. Warga sudah berkumpul di rumahnya. Takut mereka pulang karena kelamaan menunggu. Ini salahku, tak memperkirakan waktu dengan cukup baik.
Sampai disana telah banyak orang yang berkumpul. Suara Dg. Imba terdengar jelas. Ia sedang menjelaskan tentang reforma agraria yang sedang diusung oleh BPN Nasional. Beritanya ada di koran Kompas. Ia sedang menjelaskan isi berita itu. BPN akan melakukan pengukuran terhadap tanah-tanah Negara, dan melakukan pendataan terhadap masyarakat yang tak punya tanah.
Telah ada tiga kelompok di Desa Barugaya. Satu kelompok beranggotakan 30 orang. Ada satu kelompok berjumlah 34 anggota, dan kelompok terakhir ada 28 anggota. Untuk menjadi ranting harus ada 5 kelompok yang terbentuk. Kalau kurang dari lima masih berupa badan persiapan ranting.
Pembagian kelompok di serahkan ke Dg.Imba. untuk membagi dua kelompok yang telah ada harus dilaksanakan sendiri. Pembentukan kelompok itu biasa berdasarkan kedekatan, sehingga Aku dan Budi tak bisa melakukan pembagian kelompok itu.
Untuk setiap kelompok dipilih ketua, sekretaris dan bendahara. Struktur ini dipilih sendiri oleh anggota kelompok. Setelah kelompok terbentuk, selanjutnya memilih pimpinan ranting. Mekanisme pemilihan ini telah diatur. Setiap kelompok memilih dua orang anggotanya yang akan masuk pada struktur ranting. Akan ada sepuluh pimpinan yang terpilih, namun untuk membuatnya jadi ganjil maka pimpinan tersebut harus ditambah satu orang lagi. Satu orang ini dipilih oleh pimpinan yang telah ada. Hasil keputusan Bersama Dg. Imba menjadi kordinator pimpinan kolektif ranting Barugaya.
Pukul 23.00 pertemuan itu selesai. Untuk kelengkapan administrasi dan penambahan anggota baru harus diselesaikan sebelum Mubes Serikat Tani Polongbangkeng (STP) Takalar yang dilaksanakan pada 9-10 juli 2012 nanti.