Thursday, March 8, 2012

Surat untuk Etta

Untuk bunda tercinta…
Segala takzim dan hormatku untukmu…

Ibu…
Hari ini bukan hari ibu, tapi aku ingin menulis surat untukmu. Aku ingin membacakannya didepan semua orang untuk menghormati segala upaya yang telah kau perbuat untukku. hari ini, hari perempuan. Jutaan perempuan di dunia merayakannya, merayakan kemerdekaan mereka. Di Makassar ada beberapa aksi, perempuan, anak-anak, mahasiswa semua bergabung. Aku tak berada diantara mereka.
Ibu, hari ini aku ingin menulis surat untukmu, menceritakan seluruh kesah yang membuatku sesak.
Bbeberapa hari yang lalu seorang kawan mengirim pesan singkat untukku. “apa persiapan untuk hari perempuan?” , aku tak punya persiapan apapun bu… bahkan untuk sebuah tulisan. Aku bingung, apa yang harus aku persiapkan untuk hari perempuan. Hari ini aku hanya ingin bercerita padamu bu… perempuan terkuat yang pernah kutemui.
Ibu, aku tahu aku bukan siapa-siapa bahkan tak punya hak atas diriku sendiri, tapi kini semuanya telah berubah. Aku bukan lagi anak pingitan yang hanya menunggu jodoh datang dan dinikahkan. Aku ingat bagaimana dulu aku dilarang kuliah hingga semua orang menganggapku pembangkang. Aku bukan gadis baik-baik katanya. Ibu, engkau telah mendidikku menjadi perempuan. aku telah menjadi perempuan mandiri. Ibu, aku harus berterima kasih padamu atas kebebasan dan kepercayaan yang telah kau berikan padaku. Kepercayaan yang sangat mahal bu. Aku tak akan pernah menukarnya dengan apapun.
Aku butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun itu. Aku butuh waktu setahun untuk mendapatkan ijin kuliah, delapan tahun meyakinkanmu untuk memilih jodohku sendiri, dan aku tak akan menyiakan semua kesempatan itu bu. Aku mencintaimu dan sangat bersyukur dilahirkan dari rahimmu.
Ibu aku sangat menyayangimu. Ibu biarkan aku menjadi diriku sendiri untuk selamanya. Ibu aku tak butuh gaji yang tinggi atau pekerjaan tetap yang mendapatkan gaji rutin setiap akhir bulan. aku tak butuh calon suami yang kaya raya tapi membelengguku. aku tak butuh karier tinggi hingga membuatku melupakan keluargaku. Aku hanya ingin menjadi sepertimu, melahirkan perempuan-perempuan kuat yang akan mengubah dunia….
Selamat hari perempuan bu…

Makassar, 8 Maret 2012



Hormatku
anakmu